Sabtu, 04 Maret 2017

Kisah Anak Kecil Yg Menumbangkan Ulama Sombong dan Tersesat

Di masa Imam Abu Hanifah msh kecil sekitar umur 7 thn terdapatlah seorang ulama yg memiliki ilmu luas dn tiada bandingannya pd wktu itu namanya Dahriyyah. Seluruh ulama pada wktu itu tak mampu menandinginya disaat berdebat, terutama dalam bab tauhid oleh karena dialah yang merasa pintar,maka muncullah sifat kesombongannya bahkan na’udzubillah. akhirnya ia berani mengatakan bahwa Allah itu tdk ada. sayangnya para ulama pun tak mampu mengalahkan dia dalam berdebat, lalu pada suatu pagi di kumpulkanlah para ulama disuatu majlis milik Syaikh Himad guru Imam Abu Hanifah, dan hari itu Abu Hanifah yg masih kecil hadir dimajlis itu. Maka Dahriyyah naik kemimbar dan berkata dgn sombongnya.

Dahriyah: Siapkh diantara kalian hai para ulama yg akan sanggup menjawab pertanyaanku?
Sejenak suasana hening, para ulama semua diam, namun tiba2 berdirilah Abu Hanifah dan berkata

Abu Hanifah: Omongan apa ini?maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.

Dahriyyah: Siapa kamu hai anak ingusan, berani kmu bicara dgn ku, tidakkah kamu tahu. bahwa banyak yang berumur tua bersorban besar, para pejabat, para pemilik jubah kebesaran mereka semua kalah dan diam dri pertanyaan kamu masih ingusan dan kecil badan berani menantangku!

Abu Hanifah: Allah tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik sorban yang besar dan para pejabat dan para pembesar, tetapi kemuliaan hanya diberikan kpd al-ulama.

Dahriyah: Apakah kamu akan menjawab pertanyanku?

Abu Hanifah: Ya aku akan menjawab pertanyaanmu dengan taufiq Allah.

Dahriyyah: Apakah Allah itu ada?Abu Hanifah: Ya ada

Dahriyyah: Dimana Dia?

Abu Hanifah: DIA, tiada tempat bagi DIA
Dahriyyah: Bagaimana bisa disebut ada bila Dia tak punya tempat?

Abu Hanifah : Dalilnya ada dibadan kamu yaitu ruh, saya tanya, kalo kmu yakin ruh itu ada,maka dimana tempatnya? Di kepalamu, di perutmu atau di kakimu?

Dahriah diam seribu basa dgn muka malu. Lalu Abu Hanifah minta air susu pada gurunya Syaikh Himad, dan ia bertanya pada Dahriyyah

Abu Hanifah: Apakah kmu yakin di dalam susu ini ada manis?

Dahriyyah: Ya saya yakin disusu itu ada manis

Abu Hanifah: Kalau kmu yakin ada manisnya, saya tanya apkah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau diatas?

lagi lagi Dahriyyah diam dengan rasa malu, lalu Abu Hanifah menjelaskan: seperti ruh atau manis yang tidak memiliki tempat, maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi Allah tempat di alam ini baik di Arsy atau dunia ini. Lalu Dahriyyah bertanya lagi.

Dahriyyah: Sebelum Allah itu apa dan setelah Allah itu apa?

Abu Hanifah: Tidak ada apa-apa sebelum Allah dan sesudahnya tidak ada apa-apa.

Dahriyyah: Bagaimana bisa dijelaskan bila sebelum dan sesudahnya tak ada apa-apa?

Abu Hanifah: Dalilnya ada di jari tangan kamu, apakah sebelum jempol dan apakah setelah kelingking? Dan apakah kamu akan bisa menerangkan jempol duluan atau kelingking duluan? Demikian lah sifat Allah Ada sebelum semuanya ada dn tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi hak Allah. Lagi-lagi Dahriyyah dipermalukan lalu ia berkata

Dahriyyah: Satu lagi pertanyaanku yaitu, apa prbuatan Allah sekarang ini?

Abu Hanifah: Kamu telah membalikan fakta, seharusnya yang brtanya itu di bawah mimbar dan yang di tanya diatas mimbar. Akhirnya Dahriyyah turun dri mimbar dan Abu Hanifah naik ke atas mimbar
Dahriyyah: Apa perbuatan Allah sekarang?

Abu Hanifah: Perbuatan Allah sekarang adalah menjatuhkan orang yg tersesat seperti kamu kebawah jurang neraka dn menaikan yang benar seprti aku keatas mimbar keagungan.

Maha suci Allah yang telah menyelamatkan Aqidah ahli sunnah wal jamaah melalui anak kecil. Silahkan di share buat bagi ke muslim lain..

Sumber : Kitab Fathul Majid karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi Asy Syafi’i Allah Swt Ber'Firman

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِي إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُون

َDan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadama tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al Baqarah Ayat-186)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siapa Luqman Al Hakim Sebenarnya

Sebagai mukjizat akhir zaman, Al Qur'an akan membuat ummat akhir ini takjub dengan tingginya kandungan ilmu yang terdapat dalam AL Qur...