Ada beberapa hadist yang menerangkan dan membicarakan mengenai umur Nabi Isa as. Jika kita tidak meneliti dan memahami dengan seksama maka kita akan mengatakan bahwa hadist-hadis tersebut kontradiktif atau bertentangan satu sama lainnya. Akan tetapi sebenarnya dapat kita ambil benang merah dan kesimpulan yang benar jika kita teliti dalam memahami hadist-hadis tersebut. Baiklah ini adalah beberapa hadis yang menyinggung umur Nabi Isa as. Mudah-mudahan dengan pembahasan singkat ini kita dapat mengetahui ihwal sebenarnya umur Nabi Isa as dan menyingkap beberapa misteri yang selama ini masih terkubur dan menjadi rahasia.
Dari Abu Nu’aim; Telah menceritakan kepada kami, Kaamil Abu Al-‘Alaa’, ia berkata: Aku mendengar Habiib bin Abi Tsabit menceritakan dari Yahya bin Ja’dah, dari Zayd bin Arqam, ia berkata: Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai kami tiba di Gadiir Khum …, dan Rasulullah bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak diutus seorang Nabi pun kecuali ia hidup seperdua umur Nabi sebelumnya, dan sesungguhnya aku khawatir aku akan dipanggil (wafat) maka aku menjawabnya…”
(HR Thabrani dan Al Hakim)
Hadist di atas menjelaskan bahwa umur Nabi Muhammad saw adalah seperdua umur sebelumnya (Isa as). Jika umur Nabi Muhammad saw 60 tahun itu artinya umur Nabi Isa as 120 tahun. Senada dengan hadis di atas adalah hadis berikut ini.
Dari ‘Ubaid Al-‘Athaar, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, Kaamil; Ia berkata: Telah memberitahukan kepadaku, Habiib bin Abi Tsabit, dari Yahya bin Ja’dah, dari Zayd bin Arqam, ia berkata: Nabi shallallahlu ‘alaihi wa sallambersabda: “Allah tidak mengutus seorang Nabi kecuali ia hidup seperdua umur Nabi sebelumnya”. (HR Bukhari dalam kitab Tariikh Al Kabir)
Selanjutnya kita simak hadist yang lebih tegas lagi yang menyatakan bahwa umur Nabi Isa as adalah 120 tahun.
Ibnu Abi ‘Ashim berkata: Telah menceritakan kepada kami, Umar bin Al-Khathab; Telah memberitakan kepada kami, Ibnu Abi Maryam, dari Nafi’ bin Yaziid; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Gaziyyah – yaitu ‘Umarah -, dari Muhammad bin Abdillah bin ‘Amr bin Utsman; Bahwasanya Ibunya yaitu Fathimah binti Al-Hasan menceritakan kepadanya; Bahwasanya Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada hari sakitnya sebelum wafat kepada Fathimah radhiyallahu ‘anha: “..Sesungguhnya Jibril ‘alaihissalam memberitakan kepadanya (Rasulullah) bahwasanya tidak ada Nabi kecuali ia hidup seperdua umur Nabi sebelumnya, dan bahwasnya Rasulullah memberitahukan kepadaku bahwasanya ‘Isa bin Maryam ‘alaihimassalam hidup seratus dua puluh tahun, dan aku tidak melihat kecuali akan wafat pada umurku yang ke enam puluh“.
Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam kitabnya “Ath-Thabaqaat” 2/308, dan Ishak bin Rahawaih dalam musnad-nya 5/9 no.8-2105
Hadist diatas mengabarkan kepada kita bahwa umur hidup Nabi Isa as dari beliau dilahirkan sampai wafat nanti adalah sekitar 120 tahun.
:عنحَمَّاد بْن سَلَمَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِجَعْدَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلّى الله عليه وسلم قَالَ: »يَا فَاطِمَةُ، إِنَّهُ لَمْ يُبْعَثْ نَبِيٌّ إِلَّا عُمِّرَ الَّذِي بَعْدَهُ نِصْفَ عُمْرِهِ , وَإِنَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ بُعِثَ لِأَرْبَعِينَ، وَإِنِّي بُعِثْتُ لِعِشْرِينَ«
Dari Hammad bin Salamah, dari ‘Amr bin Diinaar, dari Yahya bin Ja’dah; Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai Fathimah, sesungguhnya tidak diutus seorang Nabi kecuali diberi umur Nabi setelahnya seperdua dari umurnya, dan sesungguhnya ‘Isa bin Maryam diutus selama empat puluh tahun, dan sesungguhnya aku diutus selama dua puluh tahun”.
Nabi Muhammad saw berumur seperdua umur Nabi Isa as dan diutus seperdua masa diutusnya Nabi Isa as. Nabi Muhammad saw diutus selama 20 tahun sedangkan Nabi Isa as diutus dan berdakwah selama 40 tahun.
Abu Ya’laa dalam musnad-nya 12/110 no. 6742
:قال: حَدَّثَنَاالْحُسَيْنُ بْنُ الْأَسْوَدَ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَنْقَزِيُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ جَعْدَةَ قَالَ: قَالَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: »إِنَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ مَكَثَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ أَرْبَعِينَ سَنَةً«
Abu Ya’laa berkata: Telah menceritakan kepada kami, Al-Husain bin Al-Aswad; Telah menceritakan kepada kami, ‘Amr bin Muhammad Al-‘Angqaziy; Telah menceritakan kepada kami, Ibnu ‘Uyainah, dari ‘Amr bin Diinaar, dari Yahya bin Ja’dah, ia berkata: Fathimah binti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku: “Sesungguhnya ‘Isa Ibnu Maryam tinggal pada Bani Israil selama empat puluh tahun”.
Tinggal selama 40 tahun pada Bani Israil artinya beliau berdakwah selama masa itu.
Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam “As-Sunan” 4/117 no.4324, dari Abu Hurairah; Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
::لَيْسَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ نَبِيٌّ - يَعْنِي عِيسَى - وَإِنَّهُ نَازِلٌ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ: رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ، بَيْنَمُمَصَّرَتَيْنِ، كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ، وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ، فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الْإِسْلَامِ، فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ، وَيُهْلِكُ اللَّهُ فِي زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلَّا الْإِسْلَامَ، وَيُهْلِكُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ، فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً، ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّي عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ "“
Tidak ada antara aku dan ia (Isa) seorang nabi, dan sesungguhnya ia akan turun (di akhir zaman), maka jika kalian melihatnya maka kenalilah ia: Seorang laki-laki, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek (marbuu’), kulitnya kemerah-merahan dan putih, berbaju kekuningan (tidak mencolok), seolah-olah kepalanya meneteskan air, sekalipun tidak basah. Maka ia memerangi manusia agar masuk Islam, menghancurkan salib, membunuh babi, meninggalkan jizya (uang perdamaian), Allah membinasakan semua agama pada masanya kecuali Islam, Al-Masiih membunuh Dajjal. Maka ia tinggal di bumi selama empat puluh tahun, kemudian diwafatkan. Maka umat Islam men-shalatinya”.
Sedangkan hadist diatas ini menjelaskan umur dan masa ketika beliau turun kembali kedunia yaitu selama 40 tahun. Dari keterangan-keterangan hadist yang telah disebutkan dapat kita tarik kesimpulan bahwa:
1. Umur hidup Nabi Isa as secara keseluruhan adalah 120 tahun.
2. Masa kenabian/kerasulan untuk berdakwah pada umatnya adalah 40 tahun.
3. Masa hidup/turun kembali kedunia adalah 40 Tahun.
4. Masa kekosongan (sebelum diangkat/diutus jadi Nabi adalah selama 40 tahun.
Imam al-Syaukani ُberkata bahwa, “Para ahli tafsir berkata bahwasanya Allah swt tidak mengutus seorang Nabi kecuali jika telah mencapai umur 40 tahun.” (Tafsir Fathul Qadir V/18).
Ringkasnya adalah 40 tahun masa kosong + 40 tahun masa dakwah + 40 tahun kembali kedunia = 120 tahun.
Jadi sebenarnya hadist-hadist tersebut tidak kontradiktif akan tetapi saling melengkapi. Timbul pertanyaan jika masa dakwah Nabi Isa as adalah 40 tahun sebagaimana hadist yang telah kita sebutkan diatas lalu benarkah beliau sudah berdakwah selama masa tersebut? Atau apakah masa dakwah yang dimaksud adalah setelah kembali ke dunia nanti? Tentu saja pertanyaan terakhir ini tidak dapat dipertanggungjawabkan sebab setiap Nabi punya umat yang jadi tanggungjawab masing-masing dan umat saat ini adalah umat Nabi Muhammad saw bukan umat Nabi Isa as lagi. Nabi Isa as akan kembali dengan tugas khususnya yaitu membunuh dajjal, menghancurkan salib, babi serta membasmi yakjuj makjuj.
Pembahasan ini sangat berkaitan dengan peristiwa penyelamatan Nabi Isa as dari penyaliban. Ada dua pendapat yang berkembang, pertama adalah bahwa Nabi Isa as diselamatkan lalu diangkat kelangit dalam keadaan hidup sampai saat ini artinya beliau hanya berdakwah selama beberapa tahun saja atau jauh dari masa 40 tahun sebagaimana dijelaskan dalam hadist yang telah disampaikan dan tentu saja dengan pendapat ini artinya umur Nabi Isa as adalah ribuan tahun bukan 120 tahun sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam hadist. Pendapat kedua adalah bahwa Nabi Isa as diselamatkan dari penyaliban, tidak diangkat kelangit melainkan melanjutkan dakwah kepada umatnya sampai genap masa kenabian lalu wafat secara wajar dan dikuburkan lalu di akhir zaman akan kembali turun/hadir ke muka bumi ini selama 40 tahun kemudan wafat.
Wallahu'alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar