Kamis, 27 Juli 2017

Salam Perpisahan

Assalamu'alaikum wr. wb..
Berhubung dengan adenye penetapan tempat tugas yang baru, saye ingin menyampaikan rase terimakasih yang sedalam dalamnye untuk masyarakat Senayang pade umumnya dan terkhusus rekan-rekan di Puskesmas Senayang yang telah sudi menjalin hubungan persaudaraan dengan tulus, dan terimakasih atas tunjuk ajar serta ilmu yang bermanfaat bagi saye pade rekan-rekan, terkhusus lagi buat Ibu Kapus kami yang selalu memotivasi, semoga dapat saye amalkan dan menjadi amal jariah bagi kite semue.

Dalam kesempatan ini kami juge meminta maaf jike ade terlanjur silaf baik itu perkataan maupun sikap yang menyinggung perasaan, dengan sengaje maupun tidak, kami sekeluarge memohon dengan tulus di bukakan pintu maaf bagi kami sekeluarge.

Tidak lupe kami sekeluarge momohon doa, mudah-mudahan dilancarkan segale urusan kami. 

Semoge persaudaraan ini tetap terjage sampai akhir hayat..
Aamiin

Johan Muhammad Isa


PKK Kec. Senayang, Puskesmas Senayang dan IBI Adakan Layanan Kesehatan Gratis

SENAYANG
Bertempat di Puskesmas Senayang, Dalam rangka memperingati hari Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45, Tim penggerak PKK Kecamatan Senayang bekerja sama dengan Puskesmas Senayang dan IBI  mengadakan acara pelayanan kesehatan gratis antara lain, KB gratis, Suntik dan Implan gratis, serta pemeriksaan IVA (Inspekulo Visual Asam asetat) gratis yaitu deteksi dini kanker serviks.

Hadir dalam acara tersebut Ibu Hj Heryulita Wello selaku ketua PKK Lingga dan Ibu Susi Yenti, Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Kabupaten Lingga, beserta rombongan dari Kabupaten Lingga.
Kepala Puskesmas Senayang Ibu Lenny Hardianty, Bidan Koordinator Puskesmas Senayang, Ibu Samsidar Samad dan ketua IBI Kab. Lingga Ibu Susi Yenti tidak mau ketinggalan terjun langsung melakukan pelayanan kepada masyarakat yang akan melakukan implan dan test IVA.
''Kita berharap akan selalu ada kegiatan seperti ini untuk kedepannya" ujar salah seorang warga. (27/7/2017)

Rabu, 26 Juli 2017

Buya Yahya: 5 Identitas Ini Harus Kita Miliki Agar Selamat

Buya Yahya pengasuh Majelis Al Bahjah dalam tausiahnya menyampaikan bahwa orang yang bakal selamat di dunia dan akhirat adalah orang yang memiliki identitas yang 5 ini:

1. Muslim
2. Ahlussunnah wal Jamaah
3. Asy'ariyyah / Maturidiyyah
4. Bermazhab (mengikuti ulama)
5. Mengikuti manhaj ahli Tasawwuf dalam ibadah

Kelima identitas ini harus dan wajib kita miliki, jika salah satu darinya tidak ada atau bahkan ada menentangnya maka ia tidak akan selamat.

Islam saja tidak cukup akan tetapi hendaklah berakidah ahlussunnah waljamaah. Mengaku ahlussunnah saja tidak menjamin ia ahlussunnah jika orang tersebut menolak Asy'ariyyah/ Maturidiyyah.

Orang yg tidak mau bermazhab juga tidak akan selamat, sebab orang yg bermazhab adalah orang yang mengikuti ulama bukan mengikuti hawa nafsu. Identitas selanjutnya adalah mengikuti manhajnya ahli tasawwuf dalam ibadah.

Kelima identitas inilah yang menjadi benteng keselamatan seorang muslim..

Pentingkah Bermazhab?

Bismillahirrahmanirrahim..
Sekarang kita sering mendengar ajakan dan seruan untuk meninggalkan mazhab, lalu kembali pada Al Qur'an dan Sunnah/Hadist. Lalu apakah orang awam seperti kita mampu mengambil hukum sendiri hanya dengan Al Qur'an dan Hadist? Mampukah kita sholat hanya dengan terjemahan Al Qur'an dan Hadist? Tentu saja tidak. Sebab para Ulama' lah yang mampu mengambil penjelasan dan kandungan yang lengkap dari Al Qur'an dan Hadist. Ibarat masakan, para ulama sudah meracik dan mempersiapkan hidangan untuk kita cicipi tanpa harus mempersiapkan segalanya dari memancing ikannya atau menuai padi dari sawah. Orang yang tidak mampu dan tidak memiliki ilmu untuk memasak lalu memaksakan dirinya maka yang terjadi hanyalah sia-sia.

Fatal bagi kita akibatnya jika kita sembarangan menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an tanpa petunjuk ulama. Sebagai contoh firman Allah swt:

Dan Bunuhlah (orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka,dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih besar dari pembunuhan. (QS : Al baqoroh 191 )

Ayat di atas jika difahami oleh orang awam akan sangat berbahaya jika tanpa mengetahui asbabun nuzulnya. Sebab ayat di atas diturunkan disaat terjadi perang di masa Rasulullah saw di usir dan diperangi oleh orang2 kafir.

Allah berikan kemudahan bagi kita yang kurang ilmu untuk bertanya pada ahli ilmu jika kita tidak mengetahui akan suatu hal.

Kita mengetahui ada beberapa mazhab dalam fiqih Islam, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali. Dari mereka kita boleh mengmbil ilmu, bahkan merekalah oran2 yang pantas untuk kita ikuti karena ketinggian ilmu mereka. Tidaklah mengapa kita hanya mengikuti salah satu dari mazhab mereka, sebab inilah yang dilakukan oleh ulama2 kita. Misalnya Al Imam Bukhari, Muslim, an Nawawi dll mereka bermazhab Syafi'i.

Mengapa ulama2 terdahulu bermazhab sedangkan ustad2 sekarang melarang mengikuti salah satu mazhab. Apakah mereka lebih alim dari ulama?


Siapa Ahlussunnah Itu?

Al-Imam al-Hafizh as-Sayyid Murtadla az-Zabidi (w 1205 H) dalam kitab Ithaf as-Sadah al-Muttaqin Bi Syarh Ihya’ ‘Ulumiddin, menuliskan:

إذَا أُطْلِقَ أهْلُ السُّنّةِ وَالجَمَاعَةِ فَالمُرَادُ بِهِمْ الأشَاعِرَةُ وَالمَاتُرِيْدِيَّة

“Jika disebut Ahlussunah Wal Jama’ah maka yang dimaksud adalah al-Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah” .

Lalu bagaimana dengan orang yang memusuhi dan mengatkan bahwa al Asy'ariyyah dan al Maturidiyyah bukan akidah Ahlussunnah? Maka kita katakan bahwa merekalah yang sebenarnya bukan Ahlussunnah.

Mengapa begitu penting untuk berakidah Ahlussunnah? Karena Ahlussunnahlah satu-satunya golongan yang akan selamat diantara begitu banyak golongan dalam Islam. Oleh karenanya banyak golongan yang mengaku bahwa mereka adalah ahlussunnah padahal mereka samasekali bukan bagian dari ahlussunnah.

Rasulullah saw mensifatkan bahwa golongan yang akan selamat ini adalah golongan mayoritas atau jumhur ummat Islam. Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah kelompok mayoritas (as-sawad al a’zham).”(HR. Ibnu Majah, Abdullah bin Hamid, at Tabrani, al Lalika’i, Abu Nu’aim. Menurut Al Hafidz As Suyuthi dalam Jamius Shoghir, ini adalah hadits Shohih)

Saat ini adalah saat dimana terjadi perselisihan diantara ummat, saling mengklaim sebagai ahlussunnah. Dimana ada kelompok-kelompok kecil dan minoritas yang mengklaim sebagai ahlussunnah sedangkan Al As'ariyyah dan Maturidiyyah atau selain mereka mereka anggap bukanlah ahlussunnah.

Padahal dari sabda Rasulullah saw secara zahir dan sangat jelas bahwa kelompok yang di maksud adalah Al As'ariyyah dan Al Maturidiyyah, karena merekalah kelompok mayoritas dalam akidah.

Selasa, 25 Juli 2017

Gelombang Tinggi, Staff Puskesmas Senayang Tetap Ikuti Bakti Sosial

SENAYANG-CEMPA
Sebanyak 5 orang staf Puskesmas Senayang yang terdiri dari 4 orang perawat dan 1 orang petugas puskel (speed) diturunkan ke Desa Cempa Kecamatan Senayang dalam rangka mengikuti kegiatan bakti sosial yaitu sunatan massal yang diadakan oleh Pemkab Lingga berkenaan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Julii 2017.
Meskipun gelombang cukup tinggi dan angin kencang tidak menghentikan langkah untuk tetap dapat ikut serta memberikan layanan dan kontribusi bagi masyarakat.
"Kita akan salalu berikan yang terbaik buat masyarakat walaupun kadang tidak banyak yang menyadari akan bahaya dan resiko-yang kami hadapi baik itu keadaan cuaca yang buruk atau resiko terhadap penyakit tertentu" ujar salah seorang staff Puskesmas Senayang. (26/7/2017)



Senin, 24 Juli 2017

Untukmu Palestina


Palestina
Setiap kudengar namamu
Yang tergambar hanyalah kepedihan
Cucuran darah dan air mata
Puing-puing bangunan yang roboh
Oleh keangkuhan zionist laknatullah
Air matamu adalah air mata kami
Dukamu adalah duka kami
Kepedihanmu adalah milik kami

Palestina
Namamu tetap ada dalam doa2 kami
Tetaplah tegar dan kuat
Karena engkau bagaikan bagian dari tubuh2 kami
Kami rasakan luka dan pilu saat engkau terluka
Kami tidak pernah meninggalkanmu
Doa kami tetap tercurah untukmu

By: Johan Muhammad Isa

Sabtu, 22 Juli 2017

Amalan Agar Anak Tidak Suka Melawan pada Orang Tua

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
Punya anak yang sholeh, patuh, penurut, pintar tentunya sudah jadi harapan setiap orang tua. Anak merupakan penerus orang tua, bahkan anak merupakan investasi amal yang tidak akan putus-putus meskipun orang tua telah tiada. Mendidik anak haruslah SEJAK DINI. Namun karakter anak terkadang berbeda, ada yang penurut namun tidak jarang ada anak yang susah diatur, nakal dan suka MELAWAN ORANG TUA.. Untuk anak dengan karakter terakhir ini saya akan berbagi untuk teman2 pembaca, mudah2an bermanfaat.

1. Berselawatlah ke atas junjungan Nabi Muhammad SAW.
2. Bacalah surah al Fatihah.
3. Baca surah taha ayat 1-5, hembuskan dan sentuh dengan lembut ubun-ubun anak dengan tangan kanan sambil berdoa YA ALLAH LEMBUT KAN HATI ANAKKU (SEBUT NAMA)..SEBAGAIMANA ENGKAU LEMBUTKAN NABI DAUD AKAN BESI dan menyatakan harapan. Misalnya "Ya Allah jadikanlah anakku anak yang sholeh, lembutkan hatinya dan mudahkanlah ia menerima ilmu" sambil membaca zikir Ya Lathif di dalam hati..

INSYALLAH..
Semoga anak2 kita menjadi sholeh shaleha.. aamiin..

Siapa Luqman Al Hakim Sebenarnya

Sebagai mukjizat akhir zaman, Al Qur'an akan membuat ummat akhir ini takjub dengan tingginya kandungan ilmu yang terdapat dalam AL Qur...