Ada bebarapa hal yang menyebabkan kita sebagai
muslim salah dalam memahami proses penyelamatan
Nabi Isa as dari hukuman salib sebagaimana yang
termaktub dalam An Nisa 157. Sebenarnya Nabi Isa as
tidaklah diganti dengan seseorang yang selama ini
dikenal dengan Yudas Iskariot, tetapi Allah
menyelamatkan Nabi Isa as dengan cara yang tidak dapat
diduga oleh siapapun saat itu. “Orang-orang kafir
membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya itu.
Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (QS Ali Imran
54).
Bagaimana cara Allah membalas tipu daya orang kafir
yang ingin membunuh Nabi Isa as dengan hukuman
salib? Allah tidaklah menyerupakan seseorang sehingga
mirip dengan Nabi Isa as dan menggantikan posisi Nabi
Isa as, tetapi Allah serupakan keadaan Nabi Isa as
seperti orang mati (pingsan/mati suri) sehingga beliau
tidak di salib. Yang menjadi kekeliruan kita selama ini
dalam memahami An Nisa 157 adalah pada kalimat
WAMAA SHOLABUUHU (tidaklah mereka menyalibnya)
dan kalimat WALAAKIN SYUBBIHA LAHUM (akan tetapi
diserupakan bagi mereka). Kita meyakini Nabi Isa as
memang tidak disalib tetapi kita tidak mengetahui
hakikat hukuman salib itu seperti apa. Hukuman salib
bukan hanya sekedar menggantung terhukum ditiang
berbentuk palang seperti yang kita kenal. Hukuman salib
dapat saja dilakukan pada sebatang kayu lurus. Dalam Al
Qur’an disebutkan Fir’aun menyalib orang-orang yang
menantangnya di pangkal pohon kurma. jadi hukuman
salib tidak mengacu pada media atau tempat yang
digunakan tetapi cara yang dilakukan. Kata Salib sendiri
merupakan serapan dari bahasa arab yaitu dari akar kata
SHOD LAM BA (SHALB). Jika anda membuka kamus
bahasa arab anda akan mendapati salah satu maknanya
adalah ‘’MEMATAHKAN TULANG / MENGELUARKAN
SUMSUM DARI TULANG”. Jadi hukuman salib dilakukan
dengan pematahan dan peremukan tulang-tulang orang
yang dihukum sebagaimana yang dilakukan Fir’aun
terhadap penantangnya. Hal inilah yang tidak dialami
Nabi Isa as karena beliau pingsan (kelihatannya seperti
sudah meninggal) saat itu, maka mereka tidak
mematahkan tulang kaki beliau sehingga selamat dari
kematian. Sekiranya Nabi Isa as tidak terlihat seperti
orang mati (tidak diserupakan seperti orang mati) maka
sudah tentu mereka akan mematahkan tulang-tulang
beliau dan tentunya beliau akan mengalami kematian
sebagaimana dua orang terhukum lainnya yang
dipatahkan tulang kakinya saat itu karena terlihat masih
hidup. Demikianlah cara Allah SWT membalas tipu daya
orang-orang kafir.
Wallahu’alam…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Siapa Luqman Al Hakim Sebenarnya
Sebagai mukjizat akhir zaman, Al Qur'an akan membuat ummat akhir ini takjub dengan tingginya kandungan ilmu yang terdapat dalam AL Qur...
-
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ ...
-
Ada beberapa hadist yang menerangkan dan membicarakan mengenai umur Nabi Isa as. Jika kita tidak meneliti dan memahami dengan seksama maka k...
-
Ada bebarapa hal yang menyebabkan kita sebagai muslim salah dalam memahami proses penyelamatan Nabi Isa as dari hukuman salib sebagaimana ...
BalasHapusPERTAMINI DIGITAL MURAH SEMARANG
PERTAMINI DIGITAL SEMARANG
PERTAMINI DIGITAL SEMARANG
PERTAMINI DIGITAL SEMARANG
PERTAMINI DIGITAL SEMARANG
PERTAMINI DIGITAL SEMARANG
PERTAMINI DIGITAL SEMARANG