Sabtu, 30 September 2017

Siapa Luqman Al Hakim Sebenarnya



Sebagai mukjizat akhir zaman, Al Qur'an akan membuat ummat akhir ini takjub dengan tingginya kandungan ilmu yang terdapat dalam AL Qur'an. Sebab ummat akhir zaman adalah ummat yang menjunjung ketinggian ilmu, tekhnelogi dan sejarah. Maka dengan kesempurnaan Al Qur'an, ummat akhir zaman akan terbuka mata hatinya untuk menerima kebenaran akan kenabian Muhammad SAW. Seseorang yang buta huruf, tidak mengerti baca tulis, akan tetapi mengetahui segala aspek ilmu dari yang paling kuno sampai  abad modern dan akhir zaman.

Akhir-akhir ini tersingkap bahwa salah seorang tokoh mulia di dalam Al Qur'an yang dikenal dengan Luqman al Hakim adalah tokoh yang dikenal bahkan oleh seluruh masyarakat dunia. Mungkin saja sebagian kita menganggap ini hanyalah omong kosong dan pembenaran semata. Bebeda pendapat dan pandangan adalah hal biasa. Mengingat sampai saat ini para ulama pun masih belum sepakat mengenai siapa jati diri Luqman al Hakim yang sebenarnya.

Minilik dari namanya maka kita dapat menyimpulkan bahwa tokoh ini adalah seorang yang sangat arif dan bijaksana (al Hakim). Beliau diangkat derajatnya oleh Allah SWT kerena ketinggian akhlak, kebijaksanaan, pesan-pesan moralnya yang tinggi sehingga Allah abadikan didalam Al Qur'an. Sampai disini kita sepakat bahwa beliau adalah seorang arif dan bijaksana sehingga Allah memberinya gelar al Hakim (arif bijaksana).

Sekarang mari kita lihat apa arti kata "LUQMAN".

Dari analisis lingusitik  menunjukkan nama Luqman berasal dari kata:

*Laqman (menelan)

*Luqoman (beberapa suapan)

*Luqmatu (sesuap)

*Laqimun (yang menelan)

Para peneliti menyimpulkan bahwa nama Luqman al Hakim adalah suatu gelar bagi seorang arif lagi bijaksana yang "menelan" sesuatu. Setelah diteliti dengan seksama akhirnya mereka menemukan seseorang dengan ciri arif dan bijaksana yang terkenal kisahnya mati dihukum bunuh dengan cara "menelan" racun karena mempertahankan ajaran monoteisnya (Satu Tuhan/Tauhid) dan menolak dewa-dewa atau tuhan-tuhan yang diakui oleh negara. Dia adalah SOCRATES,  seorang bapak Filsuf ternama yang melahirkan dasar-dasar ilmu kebijaksanaan, yang hidup dengan zuhud dan sederhana serta mengajarkan hikmah. Kata filsuf sendiri berasal dari kata philia (persahabatan, cinta dsb) dan Sophia (kebijaksanaan). Oleh sebab itu Allah memberi gelar sebagai "Luqman al Hakim / bijaksana".

Jadi Luqman al Hakim adalah tokoh terkenal sepanjang masa yang Allah abadikan kisahnya di dalam Al Qur'an sebagaimana Iskandar Zulkarnain sang penakluk Timur dan Barat. Akan tetapi kisah-kisah  mereka banyak diselewengkan oleh pihak-pihak yang jahil dan dengki. Dengan keagunganNya, melalui Al Qur'an Suci Allah ingin menyampaikan kepada kita semua bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertauhid.

kesimpulannya LUQMAN AL HAKIM adalah gelar bagi seorang yang sangat ARIF lagi BIJAKSANA yang rela mati dengan MENELAN racun karena mempertahankan ajaran TAUHID dan menentang berhala-berhala yang menjadi sesembahan masyarakatnya. Dialah SOCRATES..

Wallahu'alam bissawab..

JMI


Senin, 14 Agustus 2017

Dalam waktu dekat ustadz Abdul Shomad Akan Hadir di Daik Lingga

Dalam waktu dekat ustadz Abdul Shomad akan hadir di Daik Lingga. Ustadz kelahiran Pekan Baru Riau lulusan Darul Hadist Maroko ini memang sedang naik daun. Berbagai ceramah, tausiah dan tablig akbar yang beliau sampaikan membanjiri youtube, sehingga dapat dengan mudah kaum muslimin melihat dan mendengar apa yang beliau sampaikan.



Beberapa tahun terakhir, nama ustadz ini sering menjadi perbincangan para netizen dan pegiat media sosial tanah air. Kajian-kajiannya tajam dan menarik sehingga membuat banyak orang suka dengan tausiahnya. Bahkan pengajiannya pun juga banyak yang menjadi viral di media sosial.



Sekitar tanggal 22 Agustus 2017 ustadz Abdul Shomad dijadwalkan untuk melakukan safari dakwah ke kabupaten Lingga. Telah lama masyarakat menunggu berita bahagia kehadiran beliau ini. Mudah-mudahan kehadiran beliau nanti dapat membawa manfaat bagi kaum muslimin khususnya masyarakat Lingga..

Aamiin

Jumat, 11 Agustus 2017

Kecebong Nyunnah

STANDAR GANDA ‘SALAFI’.
Oleh: Sahlan Ahmad.

Harap maklum kalau salafi wahabi suka menerapkan standar ganda. Katanya tidak boleh persekusi, mereka sendiri main persekusi. Katanya tidak boleh main teror opini. Giliran si Viktor Laiskodat menghina Islam, mereka bilang, “Bukan penghinaan. Tidak bisa diproses hukum, karena punya ‘hak Imun’.” Baru tau, kalau ada vaksin yang bisa bikin kebal hukum. Kalau memang ada, kira-kira sudah ada label halalnya nggak ya? Begitulah kecebong. Tak paham dalil dan tak paham agama. Harap maklum saja. Soalnya sudah jadi watak dan habitatnya. Yang bikin nyesek, kalau ada “Ahli Dalil,” tapi ikut-ikutan gaya tim kecebong. Niru main standar ganda. Banyak bukti kalau Salafi ternyata doyan menerapkan standar ganda. Saking banyaknya, teman-teman bisa menambahkannya sendiri.

PERTAMA=> kita merasa heran dengan sikap Saudi yang memblokir Qotar. Dengan semangat, Salafi mengatakan, “Itu karena Qatar bekerja sama dengan Syi’ah Iran.” Eh, giliran Saudi mengundang pemimpin Syi’ah Iraq untuk membangun hubungan politik, dengan nada malas, Salafi menjawab, “Apa antum sudah tabayun?” Apa mereka tidak tau, kalau Syi’ah Iran tidak jauh beda dengan Syi’ah Iraq? Bagi salafi, Untuk orang lain boleh langsung menvonis. Tapi untuk diri sendiri, harus tabayun. standar ganda!

KEDUA=> Ketika kaum muslimin Palestina mempertahankan hak mereka, dengan sinis Salafi mengatakan, “Kalian harus hijrah.!” Giliran masjidnya didemo, tiba-tiba semua dalil-dalil syar’i keluar dari bibir mereka. “Mempertahankan hak adalah bagian dari jihad.” Mau tanya sama ustadz Salafi, “Kenapa kalian tidak menggunakan dalil yang sama untuk kasus Palestina? ”Di antara pengikut Salafi ada yang menyatakan, “Menyamakan Masjid Al-Aqsha dengan Masjid Imam Ahmad adalah ‘qiyas batil’.”Ya salam... kalian belajar Ushul Fiqih dari mana? Apa kalian tidak pernah mendengar yang namanaya Qiyas Aula? Alok lah, anggap kami salah dalam masalah itu. Asal kalian tau, tidak harus menjadi muslim untuk membela Al-Aqsha. Cukup anda menjadi manusia. Cukup kalian punya rasa belas kasihan dan jiwa kemanusiaan. Kecuali kepekaan dan hati nurani kalian sudah mati. Lain lagi ceritanya.

KETIGA=> Jika ada salah seorang ustadz di luar lingkaran Salafi melakukan kekeliriuan, dengan kompak ustadz-ustadz Salafi mentahdzirnya. Diadakan tablig akbar, untuk membahas kesesatan ustadz tersebut. Jika perlu, Metro TiPu dan Kompos TV diundang untuk menyiarkannya secara live. Namun, giliran ada ustadz Salafi yang ‘sengaja’ melakukan kekeliruan. Dengan ‘watados’ Salafi berkata, “Namanya juga manusia, tidak ada yang ma’shum.” Jika kesalahan ustadznya dibahas, mereka marah. “Apa antum tidak punya pekerjaan lain?” “Stop saling caci maki. Perbuatan kalian membuat orang kafir senang.” Eh, ntong.., apa kalian pikir tahdziran (yang berisi caci maki, bully, dan merusak nama baik orang) yang kalian lakukan selama ini membuat orang kafir menangis? Pikir dong pake otak! Lucunya, pengikut Salafi selalu saja tidak paham dengan sindiran seperti ini. Dibilangnya, “Hasad lah, dengki lah. "Istigfar akhi, ingat Allah!" Giliran kolompoknya memosting sesuatu yang meremehkan atau mentahdzir orang di luar kelompoknya, kata-kata tadi tiba-tiba hilang dari benak mereka.Tulisan ini bukan untuk mencari-cari kesalahan Salafi. Kalau dicari, tidak cukup puluhan halaman untuk menulisnya.Tapi untuk mengingatkan Salafi, bahwa banyak pratek standar ganda yang mereka terapkan. Dan itu tidak baik untuk persatuan umat. Salafi..., Cukup ‘tim sebelah’ yang dipanggil kecebong. Tau kan kecebong? Hidup di dua alam. Makanya mereka pakai “standar ganda.”Apa kalian juga mau, gara-gara sering pakai standar ganda, akhirnya dipanggil “ Kecebong Nyunnah?”

Minggu, 06 Agustus 2017

Status Lebih Tajam dari Pedang

Status Lebih Tajam dari Pedang


Hari ini hampir setiap orang punya hoby update status di sosmed. Mulai dari yang penting sampai hal yang tidak penting sama sekali. Dulu, waktu masih sekolah mungkin kita begitu bosan dengan pertanyaan-pertanyaan apalagi pas ujian. Sekarang dengan senang hati orang akan menjawab pertanyaan dari FACEBOOK "apa yang sedang anda fikirkan..?" Kitapun menjawab bla.. bla.. blaa.. Anehnya kita tidak penah bosan menjawab pertanyaan ini berulang-ulang. 😀


Tahukah anda teman, status kita bisa menjadi senjata bahkan lebih tajam dari pedang jika kita tidak menggunakan dengan tepat. Jangan pernah mengungkapkan kekesalan kita apalagi terhadap orang yang kita sayangi misalnya suami atau istri kepada publik. Selain mempermalukan pasangan kita secara tidak langsung mempermalukan diri sendiri. Tutuplah aib pasangan dari orang lain apalagi kepada publik. Rumah tangga dapat menjadi hancur hanya karena beberapa baris kata yang disiar ke publik. Seorang teman bisa putus hubungan pertemanan hanya karena salah faham terhadap status yang dibuat temannya. Tentu saja masalah akan semakin memburuk bukannya membaik dengan munculnya status2 yang saling menyindir dan menyinggung perasaan.


Untuk itu wahai para istri atau suami, berhentilah mengeluh tentang pasanganmu di sosmed karena akan berdampak buruk pada rumah tangga. Wahai sahabat fikir dua atau tiga kali sebelum membuat tulisan, jangan sampai memutuskan persaudaraanmu hanya karena statusmu yang salah alamat atau mungkin memang disengaja. Ingat status lebih tajam dari pedang, jangan sampai menusuk orang2 yang kau sayangi, keluargamu dan sahabatmu. Apalagi sampai salah sasaran.. 😁
JMI

Sabtu, 05 Agustus 2017

Berhati-hatilah dalam Memilih Siaran TV. 

Berhati-hatilah dalam memilih siaran TV.


Ini kisah terjadi beberapa hari yang lalu, tepatnya Rabu, 2 Agustus 2017.
Saat itu saya dan istri silaturrahmi ke rumah tetangga. Terlihat dua orang bapak-bapak sedang asik menonton TV dan kebetulan siaran yang di tonton adalah Hadi-TV. Tampak dalam acara tersebut sekelompok orang dengan berbaju serba hitam mengelilingi seuatu yang awalnya kami mengira adalah Ka'bah ternyata bukan, mungkin sebuah makam. Sekelompok orang tersebut mengeliling makam tersebut sambil menepuk-nepuk kepala mereka. Sambil pula diperdengarkan dalam acara tersebut bacaan-bacaan berbahasa arab yang saya yakini itu bukan Al Qur'an.


Melihat hal tersebut saya bertanya kepada bapak-bapak tadi dan ternyata mereka tidak tahu ritual apa yang sedang mereka tonton. Saya menjelaskan bahwa yang mereka tonton itu adalah ritual ibadahnya syi'ah. Syiah adalah salah satu aliran yang menyimpang dan berbahaya. Saya semakin yakin bahwa Hadi-TV ini adalah channel nya orang syiah setelah melihat tempat mereka sujud terdapat bulatan kecil seperti koin tapi agak besar yang setahu saya itu adalah tanah dari karbala.


Sungguh sangat miris melihat dalam siaran tersebut banyak sekali saudara kita yang telah terjerumus kepada aliran syi'ah. Ikut sedih melihat masyarakat kita tidak tidak tahu dengan apa yang mereka tonton adalah ritual-ritual sesat syiah. Maka saya menasehatkan kedua bapak tersebut untuk berhati-hati memilih channel siaran TV. Jangan pernah menganggap bahwa semua yang berbau arab itu adalah Islam.

Saya mengingatkan kepada kedua bapak tersebut dan juga mengingatkan dengan tulisan ini kepada para pembaca untuk memilih dan memilah tontonan ataupun siaran TV, karena banyak siaran TV yang tanpaknya Islami akan tetapi mereka bukanlah ahlussunnah, misalnya HADI-TV ini. Selain itu ada beberapa stasiun TV yang akhir-akhir ini menjadi sorotan masyarakat kerena mereka mengajarkan akidah yang menyimpang misalnya TV Rodja dan sejenisnya. mereka ini menganggap Allah memiliki anggota badan, memiliki dua kaki dan tangan, memiliki betis dan kelingking. Na'udzubillah wa subhanallahi 'amma yashifuun.. Akidah semacam ini jelas bukan akidah ahlussunnah wal jamaah.

Oleh sebab itu saya mengajak masyarakat untuk benar-benar memperhatikan masalah ini. Tidak lupa kita saling mengingatkan atas tontonan dan sinetron yang berbau kekerasan dan tidak mendidik bagi kita dan anak-anak kita..


JMI

Desa Mamut Bagi Kami



Bagi kami Mamut adalah kampung kami yang ke tiga setelah Baran dan Pekaka. Masyarakatnya ramah dan sangat bersahabat, bahkan kami bagaikan satu keluarga. Saya bersyukur telah ditakdirkan mengabdi selama labih kurang 6 tahun di sini, yaitu sejak Juni 2009 sampai Maret 2015. Sungguh banyak pengalaman dan kenangan salama kami berada disini baik suka maupun duka. Maka dari itu setiap ada kesempatan kami salalu berkunjung ke Desa Mamut, untuk menyambung silaturahmi yang telah terjalin dengan sangat baik.



Tulisan ini hanyalah sebagian kecil ungkapan terimakasih kami yang mungkin tidak dapat diungkapkan dengan sempurna, selain ucapan syukur pada Allah swt, semoga masyarakat Desa Mamut selalu diberikan keberkahan dan rezeki yang berlimpah serta senantiasa dalam keadaan aman tentram dalam lindungan Allah swt. Aamiin..

Kamis, 27 Juli 2017

Salam Perpisahan

Assalamu'alaikum wr. wb..
Berhubung dengan adenye penetapan tempat tugas yang baru, saye ingin menyampaikan rase terimakasih yang sedalam dalamnye untuk masyarakat Senayang pade umumnya dan terkhusus rekan-rekan di Puskesmas Senayang yang telah sudi menjalin hubungan persaudaraan dengan tulus, dan terimakasih atas tunjuk ajar serta ilmu yang bermanfaat bagi saye pade rekan-rekan, terkhusus lagi buat Ibu Kapus kami yang selalu memotivasi, semoga dapat saye amalkan dan menjadi amal jariah bagi kite semue.

Dalam kesempatan ini kami juge meminta maaf jike ade terlanjur silaf baik itu perkataan maupun sikap yang menyinggung perasaan, dengan sengaje maupun tidak, kami sekeluarge memohon dengan tulus di bukakan pintu maaf bagi kami sekeluarge.

Tidak lupe kami sekeluarge momohon doa, mudah-mudahan dilancarkan segale urusan kami. 

Semoge persaudaraan ini tetap terjage sampai akhir hayat..
Aamiin

Johan Muhammad Isa


PKK Kec. Senayang, Puskesmas Senayang dan IBI Adakan Layanan Kesehatan Gratis

SENAYANG
Bertempat di Puskesmas Senayang, Dalam rangka memperingati hari Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45, Tim penggerak PKK Kecamatan Senayang bekerja sama dengan Puskesmas Senayang dan IBI  mengadakan acara pelayanan kesehatan gratis antara lain, KB gratis, Suntik dan Implan gratis, serta pemeriksaan IVA (Inspekulo Visual Asam asetat) gratis yaitu deteksi dini kanker serviks.

Hadir dalam acara tersebut Ibu Hj Heryulita Wello selaku ketua PKK Lingga dan Ibu Susi Yenti, Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Kabupaten Lingga, beserta rombongan dari Kabupaten Lingga.
Kepala Puskesmas Senayang Ibu Lenny Hardianty, Bidan Koordinator Puskesmas Senayang, Ibu Samsidar Samad dan ketua IBI Kab. Lingga Ibu Susi Yenti tidak mau ketinggalan terjun langsung melakukan pelayanan kepada masyarakat yang akan melakukan implan dan test IVA.
''Kita berharap akan selalu ada kegiatan seperti ini untuk kedepannya" ujar salah seorang warga. (27/7/2017)

Rabu, 26 Juli 2017

Buya Yahya: 5 Identitas Ini Harus Kita Miliki Agar Selamat

Buya Yahya pengasuh Majelis Al Bahjah dalam tausiahnya menyampaikan bahwa orang yang bakal selamat di dunia dan akhirat adalah orang yang memiliki identitas yang 5 ini:

1. Muslim
2. Ahlussunnah wal Jamaah
3. Asy'ariyyah / Maturidiyyah
4. Bermazhab (mengikuti ulama)
5. Mengikuti manhaj ahli Tasawwuf dalam ibadah

Kelima identitas ini harus dan wajib kita miliki, jika salah satu darinya tidak ada atau bahkan ada menentangnya maka ia tidak akan selamat.

Islam saja tidak cukup akan tetapi hendaklah berakidah ahlussunnah waljamaah. Mengaku ahlussunnah saja tidak menjamin ia ahlussunnah jika orang tersebut menolak Asy'ariyyah/ Maturidiyyah.

Orang yg tidak mau bermazhab juga tidak akan selamat, sebab orang yg bermazhab adalah orang yang mengikuti ulama bukan mengikuti hawa nafsu. Identitas selanjutnya adalah mengikuti manhajnya ahli tasawwuf dalam ibadah.

Kelima identitas inilah yang menjadi benteng keselamatan seorang muslim..

Pentingkah Bermazhab?

Bismillahirrahmanirrahim..
Sekarang kita sering mendengar ajakan dan seruan untuk meninggalkan mazhab, lalu kembali pada Al Qur'an dan Sunnah/Hadist. Lalu apakah orang awam seperti kita mampu mengambil hukum sendiri hanya dengan Al Qur'an dan Hadist? Mampukah kita sholat hanya dengan terjemahan Al Qur'an dan Hadist? Tentu saja tidak. Sebab para Ulama' lah yang mampu mengambil penjelasan dan kandungan yang lengkap dari Al Qur'an dan Hadist. Ibarat masakan, para ulama sudah meracik dan mempersiapkan hidangan untuk kita cicipi tanpa harus mempersiapkan segalanya dari memancing ikannya atau menuai padi dari sawah. Orang yang tidak mampu dan tidak memiliki ilmu untuk memasak lalu memaksakan dirinya maka yang terjadi hanyalah sia-sia.

Fatal bagi kita akibatnya jika kita sembarangan menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an tanpa petunjuk ulama. Sebagai contoh firman Allah swt:

Dan Bunuhlah (orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka,dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih besar dari pembunuhan. (QS : Al baqoroh 191 )

Ayat di atas jika difahami oleh orang awam akan sangat berbahaya jika tanpa mengetahui asbabun nuzulnya. Sebab ayat di atas diturunkan disaat terjadi perang di masa Rasulullah saw di usir dan diperangi oleh orang2 kafir.

Allah berikan kemudahan bagi kita yang kurang ilmu untuk bertanya pada ahli ilmu jika kita tidak mengetahui akan suatu hal.

Kita mengetahui ada beberapa mazhab dalam fiqih Islam, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali. Dari mereka kita boleh mengmbil ilmu, bahkan merekalah oran2 yang pantas untuk kita ikuti karena ketinggian ilmu mereka. Tidaklah mengapa kita hanya mengikuti salah satu dari mazhab mereka, sebab inilah yang dilakukan oleh ulama2 kita. Misalnya Al Imam Bukhari, Muslim, an Nawawi dll mereka bermazhab Syafi'i.

Mengapa ulama2 terdahulu bermazhab sedangkan ustad2 sekarang melarang mengikuti salah satu mazhab. Apakah mereka lebih alim dari ulama?


Siapa Ahlussunnah Itu?

Al-Imam al-Hafizh as-Sayyid Murtadla az-Zabidi (w 1205 H) dalam kitab Ithaf as-Sadah al-Muttaqin Bi Syarh Ihya’ ‘Ulumiddin, menuliskan:

إذَا أُطْلِقَ أهْلُ السُّنّةِ وَالجَمَاعَةِ فَالمُرَادُ بِهِمْ الأشَاعِرَةُ وَالمَاتُرِيْدِيَّة

“Jika disebut Ahlussunah Wal Jama’ah maka yang dimaksud adalah al-Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah” .

Lalu bagaimana dengan orang yang memusuhi dan mengatkan bahwa al Asy'ariyyah dan al Maturidiyyah bukan akidah Ahlussunnah? Maka kita katakan bahwa merekalah yang sebenarnya bukan Ahlussunnah.

Mengapa begitu penting untuk berakidah Ahlussunnah? Karena Ahlussunnahlah satu-satunya golongan yang akan selamat diantara begitu banyak golongan dalam Islam. Oleh karenanya banyak golongan yang mengaku bahwa mereka adalah ahlussunnah padahal mereka samasekali bukan bagian dari ahlussunnah.

Rasulullah saw mensifatkan bahwa golongan yang akan selamat ini adalah golongan mayoritas atau jumhur ummat Islam. Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah kelompok mayoritas (as-sawad al a’zham).”(HR. Ibnu Majah, Abdullah bin Hamid, at Tabrani, al Lalika’i, Abu Nu’aim. Menurut Al Hafidz As Suyuthi dalam Jamius Shoghir, ini adalah hadits Shohih)

Saat ini adalah saat dimana terjadi perselisihan diantara ummat, saling mengklaim sebagai ahlussunnah. Dimana ada kelompok-kelompok kecil dan minoritas yang mengklaim sebagai ahlussunnah sedangkan Al As'ariyyah dan Maturidiyyah atau selain mereka mereka anggap bukanlah ahlussunnah.

Padahal dari sabda Rasulullah saw secara zahir dan sangat jelas bahwa kelompok yang di maksud adalah Al As'ariyyah dan Al Maturidiyyah, karena merekalah kelompok mayoritas dalam akidah.

Selasa, 25 Juli 2017

Gelombang Tinggi, Staff Puskesmas Senayang Tetap Ikuti Bakti Sosial

SENAYANG-CEMPA
Sebanyak 5 orang staf Puskesmas Senayang yang terdiri dari 4 orang perawat dan 1 orang petugas puskel (speed) diturunkan ke Desa Cempa Kecamatan Senayang dalam rangka mengikuti kegiatan bakti sosial yaitu sunatan massal yang diadakan oleh Pemkab Lingga berkenaan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Julii 2017.
Meskipun gelombang cukup tinggi dan angin kencang tidak menghentikan langkah untuk tetap dapat ikut serta memberikan layanan dan kontribusi bagi masyarakat.
"Kita akan salalu berikan yang terbaik buat masyarakat walaupun kadang tidak banyak yang menyadari akan bahaya dan resiko-yang kami hadapi baik itu keadaan cuaca yang buruk atau resiko terhadap penyakit tertentu" ujar salah seorang staff Puskesmas Senayang. (26/7/2017)



Senin, 24 Juli 2017

Untukmu Palestina


Palestina
Setiap kudengar namamu
Yang tergambar hanyalah kepedihan
Cucuran darah dan air mata
Puing-puing bangunan yang roboh
Oleh keangkuhan zionist laknatullah
Air matamu adalah air mata kami
Dukamu adalah duka kami
Kepedihanmu adalah milik kami

Palestina
Namamu tetap ada dalam doa2 kami
Tetaplah tegar dan kuat
Karena engkau bagaikan bagian dari tubuh2 kami
Kami rasakan luka dan pilu saat engkau terluka
Kami tidak pernah meninggalkanmu
Doa kami tetap tercurah untukmu

By: Johan Muhammad Isa

Sabtu, 22 Juli 2017

Amalan Agar Anak Tidak Suka Melawan pada Orang Tua

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
Punya anak yang sholeh, patuh, penurut, pintar tentunya sudah jadi harapan setiap orang tua. Anak merupakan penerus orang tua, bahkan anak merupakan investasi amal yang tidak akan putus-putus meskipun orang tua telah tiada. Mendidik anak haruslah SEJAK DINI. Namun karakter anak terkadang berbeda, ada yang penurut namun tidak jarang ada anak yang susah diatur, nakal dan suka MELAWAN ORANG TUA.. Untuk anak dengan karakter terakhir ini saya akan berbagi untuk teman2 pembaca, mudah2an bermanfaat.

1. Berselawatlah ke atas junjungan Nabi Muhammad SAW.
2. Bacalah surah al Fatihah.
3. Baca surah taha ayat 1-5, hembuskan dan sentuh dengan lembut ubun-ubun anak dengan tangan kanan sambil berdoa YA ALLAH LEMBUT KAN HATI ANAKKU (SEBUT NAMA)..SEBAGAIMANA ENGKAU LEMBUTKAN NABI DAUD AKAN BESI dan menyatakan harapan. Misalnya "Ya Allah jadikanlah anakku anak yang sholeh, lembutkan hatinya dan mudahkanlah ia menerima ilmu" sambil membaca zikir Ya Lathif di dalam hati..

INSYALLAH..
Semoga anak2 kita menjadi sholeh shaleha.. aamiin..

Senin, 26 Juni 2017

Dua Ulama Shaleh yang Diuji Allah

Bismillah...
Al-hafizh Abu Hafsh ibn Syanin, ulama terkemuka yang hidup sezaman dengan al-hafizh ad- Daraquthni berkata; "ada dua orang shaleh yang diberi cobaan berat dengan orang-orang yang buruk akidahnya, yaitu  Ja'far ibn  Muhammad dan Ahmad ibn Hanbal". Al-hafizh ibn al-Jawziah al-Hanbali dalam kitab daf'u syubah at-tasybih bi akaff at tanzih menuliskan ;" saya melihat beberapa orang yang mengaku di dalam mazhab kita telah berbicara dalam masalah pokok-pokok akidah yang sama sekali tidak benar, ada tiga orang yang menulis karya untuk itu, abu abdillah ibn hamid, al qadli abu ya'la dan ibn az-zaqhuni, tiga orang ini telah menulis buku yang mencemarkan mazhab hanbali, saya melihat mereka benar-benar turun ke derajat orang-orang yang sangat awam, mereka memahami sifat-sifat Allah secara indrawi, ketika mereka mendengar hadist " innallah khalaqqa adam 'ala shuratin" mereka lalu menetapkan shurah (bentuk) bagi Allah, menetapkan wajah sebagai tambahan bagi dzatnya, menetapkan dua mata, menetapkan mulut, gigi dan gusi, menetapkan bahwa wajah Allah memiki sinar yang sangat terang, menetapkan dua tangan, jari jemari, telapak tangan, jari kelingking dan ibu jari, mereka dengan menetapkan dada bagiNya, paha, dua betis, dan dua kaki, mereka berkata ; Dia dapat menyentuh atau disentuh dan bahwa seorang hamba yang dekat denganNya adalah dalam pengertian kedekatan jarak antara Dzat Nya dengan dzatnya. Bahkan sebagian mereka berkata ; Dia bernafas, lalu untuk mengelabuhi orang-orang awam mereka berkata " namun perkara itu semua tidak seperti yang terlintas dalam akal". Mereka mengambil makna zahir dari nama-nama dan sifat-sifat Allah. Lalu mereka mengatakan seperti yang dikatakan ahli bid'ah bahwa semua itu adalah sifat-sifat Allah, padahal mereka sama sekali tidak memiliki dalil untuk itu. Baik dari dalil-dalil tekstual maupun dalil-dalil akal. Mereka berpaling dari teks-teks muhkamat yang menetapkan bahwa teks-teks mutasyabihat tersebut tidak boleh diambilmakna zahirnya. Tetapi harus dipahami sesuai makna-makna yang wajib bagi Allah dan sesuai bagi keagunganNya, mereka juga berpaling dari pemahaman bahwa sebenarnya menetapkan teks-teks mutasyabihat secara zahirnya sama saja dengan menetapkan sifat-sifat baharu bagi Allah "Perkataan mereka ini adalah murni sebagai akidah tasybih, penyerupaan Allah dengan mahlukNya. Ironisnya, keyakinan mereka ini di ikuti oleh sebagian orang awam. Saya telah memberikan nasehat kepada mereka semua tentang kesesatan akidah ini. Baik kepada mereka yang di ikuti maupun kepada mereka yang mengikuti. Saya katakan kepada mereka : "wahai orang- orang yang mengaku mazhab hanbali, mazhab kalian adalah yang mengikut kepada al-qur'an dan hadist. Imam kalian yang agung ; ahmad ibn hanbal di bawah pukulan cambuk, -dalam mempertahankan kesucian akidahnya- berkata "bagaimana mungkin aku berkata sesuatu yang tidak pernah dikatakan Rasulullah?" karena itu janganlah kalian mengotori mazhab ini dengan ajaran-ajaran yang sama sekali bukan bagian darinya".

Jumat, 02 Juni 2017

PERSAMAAN SYIAH DAN WAHABI

Syiah dan Wahabi sama-sama sesat dan berbahaya. Hanya saja Syiah lebih sesat dan Wahabi lebih berbahaya. Syiah dan Wahabi sama-sama bukan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Hanya saja Syiah lebih jauh dari Ahlussunah dan Wahabi lebih dekat dengan Ahlussunnah. Syiah dan Wahabi sama-sama Mujassimah. Hanya saja Syiah lebih moderat dan Wahabi lebih ekstrim (tajsim). Aqidah Mujassimah meyakini Allah bertempat, dan tempatnya di langit atau Arsy, padahal langit atau Arsy adalah makhluk Allah dan mustahil Allah membutuhkan makhluk yang namanya tempat. Syiah dan Wahabi sama-sama suka. Hanya saja Syiah suka mewahabikan orang dan Wahabi suka mensyiahkan orang. Syiah dan Wahabi sama-sama punya hobi. Hanya saja Syiah hobi merendahkan (mengkafirkan) Sahabat Nabi dan Wahabi hobi merendahkan (mengkafirkan) kedua orang tua Nabi. Syiah dan Wahabi sama-sama minoritas. Hanya saja Syiah lebih banyak (sekitar 20%) dan Wahabi lebih sedikit (kurang 1% dari total penduduk muslim). Syiah dan Wahabi sama-sama bertaqiyah. Hanya saja Syiah bertaqiyah sebagai pengikut Ahlul Bait dan Wahabi bertaqiyah mengaku Ahlussunnah wal Jamaah (sebelumnya mengaku Muwahhidun, Pemurni Tauhid, pengikut Manhaj Salaf, Atsari, Salafi). Syiah dan Wahabi sama-sama bermusuhan dan bahkan sampai saling mengkafirkan. Hanya saja Syiah lebih vokal dan Wahabi lebih radikal. Tidak sedikit pengikut Syiah memvonis Wahabi adalah kafir dan banyak pula pengikut Wahabi di Indonesia berbangga diri dengan terkadang mengatakan Syiah Bukan Islam. Itulah kenapa ulama Ahlussunnah wal Jamaah menyebut Syiah dan Wahabi bagai kotoran unta dibelah dua. Sedangkan Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja berada di tengah-tengah diantara keduanya. Merekalah golongan muslim mayoritas, yang beraqidah Al Asy'ariyyah atau Al Maturidiyyah, yang meyakini Allah Ada Tanpa Tempat, Tanpa Arah dan Tak Terikat Waktu. Merekalah para pengikut Madzhab Imam yang Empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hanbali), yang mengikuti Quran dan Sunnah yang sebenar-benarnya. Merekalah para pengikut thariqoh shufiyyah jalan tasawuf yang lurus. Inilah Ahlussunnah wal Jamaah, bukan Wahabi Salafi, bukan pula Syiah Rafidhi.

Selasa, 07 Maret 2017

MELAWAN LUPA

KAU PANDAI BERSANDIWARA

Semoga kita mampu melawan lupa akan sejarah mereka menghina dzkirulloh biljam'iy dg sebutan nyanyi-nyanyiandll.Menghina Rosululloh tatkala kita sematkan padanya lafadz Sayyidina. Dll

Lawan lupa!!!
Saat kajian Tiga Ulama NU yg diselenggarakandi Masjid BPN Lippo Cikarang disabotase oleh wahabi. Ada yg sampai melarikan diri dg meloncati tembok pagar karena hampir dianiaya. Berkali kali aliran listrik dan sound system dipadamkan. Sayangnya saat kejadian tsb saya tidak dekat dg lokasi karena berbeda kota dan saya sedang diluar kota lainnya. Andai saya ada dilokasi, pantang mundur bagi saya menghadapi radikalisme wahabi._______

Lawan lupa: Saat wahabi dikomplek kami berani memalsukan blangko dan tanda tangan RT, serta memalsukan data dg cara mengumpulkan tanda tangan yg ternyata bukan warga RW kami....Saat kami bongkar pemalsuan tsb mereka malah melontarkan Fitna kpd kami diluaran dg istilah"profokator"__________________

Lawan lupa: Ketika beberapa jama'ah aktif masjid Baiturrahmandiancam dg ancaman pembunuhan oleh aktifis wahabi.Ketika Imam Masjid dibentak bentak saat dzikir berjama'ah, saat jama'ah dimarahi saat pengajian Yasinan.Apakah ada yg masih mau membenarkan dan berupaya membangun opini pengibaan???Lantas pada kemana kalian dg kasus sprt ini? Kenapa tidak diviralkan?_________________

Lawan lupa: Saat wahabi membawa golok membubarkan acara Maulidan di Yogya....mengapa kalian diam??? Ayo viralkan kembali...!!!____________

Lawan lupa: Kalian bangga mengatas namakan membela sunnahsaat berani membentak tiga murid kami dihardik disuruh berhenti saat pembacaan ratib dimusholla alfurqon perumnas, untung jama'ah kami tidak terpancing emosi, mereka lanjutkan dzikirannya.Saat saya ajak dialog ilmiah semua wahabi dikomplek dimediasi pengurus lingkungan, ternyatahanya pura pura minta maaf.Selang beberapa bulan wahabi mendatangi rumah salah seorang jama'ah musholla (aktifis) perihal pembacaan dzikiran berjama'ah, kembali saya kumpulkan warga dari wahabi dan non wahabi, saya ajak dialog ilmiah, kitab2 hadits telah disiapkan dimusholla, kembali mereka hanya berpura pura MINTA MAAF.______

Lawan lupa: Saat mereka mencatut nama Imam An Nawawi untuk mengelabui ummat Ahlussunnah waljama'ah Syafi'iyyah agar dibelokkan pemahamannya berubah menjadi membenci ajaranImam An Nawawi yg sebenarnya, lantas saya buka kajian kitab Al Adzkar, Riyadlu sholihin dan Al Majmu, mereka tetap tidak mau sadar dan tidak merasa malu telah terbongkar kedok misionarismenya. Secara underground melalui medsos dan lingkup obrolan dimasyarakat tetap saja mereka MENEBARKAN FITNAH.___________________________________

AYO LAWAN LUPA!!!JANGAN DIAM!!!
Mengapa baru saat ini kalian meminta dimengerti??? Sedangkan kalian telah sekian lama dan masih memiliki strategi untuk membangun opini publik seperti pengemis jempol dan air mata artis (kepura-puraan).
INGIN ADIL???? Ingin difahami????Mengapa kalian hanya menginginkannya tanpa mampu memberikannya??? Oleh Habib Alwi Ba-Alawy - Pimpinan Majelis Ahbaburrosul Indonesia

Sabtu, 04 Maret 2017

Kisah Anak Kecil Yg Menumbangkan Ulama Sombong dan Tersesat

Di masa Imam Abu Hanifah msh kecil sekitar umur 7 thn terdapatlah seorang ulama yg memiliki ilmu luas dn tiada bandingannya pd wktu itu namanya Dahriyyah. Seluruh ulama pada wktu itu tak mampu menandinginya disaat berdebat, terutama dalam bab tauhid oleh karena dialah yang merasa pintar,maka muncullah sifat kesombongannya bahkan na’udzubillah. akhirnya ia berani mengatakan bahwa Allah itu tdk ada. sayangnya para ulama pun tak mampu mengalahkan dia dalam berdebat, lalu pada suatu pagi di kumpulkanlah para ulama disuatu majlis milik Syaikh Himad guru Imam Abu Hanifah, dan hari itu Abu Hanifah yg masih kecil hadir dimajlis itu. Maka Dahriyyah naik kemimbar dan berkata dgn sombongnya.

Dahriyah: Siapkh diantara kalian hai para ulama yg akan sanggup menjawab pertanyaanku?
Sejenak suasana hening, para ulama semua diam, namun tiba2 berdirilah Abu Hanifah dan berkata

Abu Hanifah: Omongan apa ini?maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.

Dahriyyah: Siapa kamu hai anak ingusan, berani kmu bicara dgn ku, tidakkah kamu tahu. bahwa banyak yang berumur tua bersorban besar, para pejabat, para pemilik jubah kebesaran mereka semua kalah dan diam dri pertanyaan kamu masih ingusan dan kecil badan berani menantangku!

Abu Hanifah: Allah tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik sorban yang besar dan para pejabat dan para pembesar, tetapi kemuliaan hanya diberikan kpd al-ulama.

Dahriyah: Apakah kamu akan menjawab pertanyanku?

Abu Hanifah: Ya aku akan menjawab pertanyaanmu dengan taufiq Allah.

Dahriyyah: Apakah Allah itu ada?Abu Hanifah: Ya ada

Dahriyyah: Dimana Dia?

Abu Hanifah: DIA, tiada tempat bagi DIA
Dahriyyah: Bagaimana bisa disebut ada bila Dia tak punya tempat?

Abu Hanifah : Dalilnya ada dibadan kamu yaitu ruh, saya tanya, kalo kmu yakin ruh itu ada,maka dimana tempatnya? Di kepalamu, di perutmu atau di kakimu?

Dahriah diam seribu basa dgn muka malu. Lalu Abu Hanifah minta air susu pada gurunya Syaikh Himad, dan ia bertanya pada Dahriyyah

Abu Hanifah: Apakah kmu yakin di dalam susu ini ada manis?

Dahriyyah: Ya saya yakin disusu itu ada manis

Abu Hanifah: Kalau kmu yakin ada manisnya, saya tanya apkah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau diatas?

lagi lagi Dahriyyah diam dengan rasa malu, lalu Abu Hanifah menjelaskan: seperti ruh atau manis yang tidak memiliki tempat, maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi Allah tempat di alam ini baik di Arsy atau dunia ini. Lalu Dahriyyah bertanya lagi.

Dahriyyah: Sebelum Allah itu apa dan setelah Allah itu apa?

Abu Hanifah: Tidak ada apa-apa sebelum Allah dan sesudahnya tidak ada apa-apa.

Dahriyyah: Bagaimana bisa dijelaskan bila sebelum dan sesudahnya tak ada apa-apa?

Abu Hanifah: Dalilnya ada di jari tangan kamu, apakah sebelum jempol dan apakah setelah kelingking? Dan apakah kamu akan bisa menerangkan jempol duluan atau kelingking duluan? Demikian lah sifat Allah Ada sebelum semuanya ada dn tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi hak Allah. Lagi-lagi Dahriyyah dipermalukan lalu ia berkata

Dahriyyah: Satu lagi pertanyaanku yaitu, apa prbuatan Allah sekarang ini?

Abu Hanifah: Kamu telah membalikan fakta, seharusnya yang brtanya itu di bawah mimbar dan yang di tanya diatas mimbar. Akhirnya Dahriyyah turun dri mimbar dan Abu Hanifah naik ke atas mimbar
Dahriyyah: Apa perbuatan Allah sekarang?

Abu Hanifah: Perbuatan Allah sekarang adalah menjatuhkan orang yg tersesat seperti kamu kebawah jurang neraka dn menaikan yang benar seprti aku keatas mimbar keagungan.

Maha suci Allah yang telah menyelamatkan Aqidah ahli sunnah wal jamaah melalui anak kecil. Silahkan di share buat bagi ke muslim lain..

Sumber : Kitab Fathul Majid karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi Asy Syafi’i Allah Swt Ber'Firman

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِي إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُون

َDan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadama tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al Baqarah Ayat-186)

Rabu, 01 Maret 2017

SEBELUM TIDUR

AJARKANLAH KEPADA DIRI SENDIRI,
Anak-anak dan cucu Anda
1. Tidur Dalam Keadaan Wudhu
2. Tidur ke Arah kanan
3. Tidur dengan niat untuk bangun solat malam
4. Mengucap Kalimah Syahadat
5. Menghayati Pembacaan Ayat Kursi
6. Melafadzkan Sholawat 10x
7. Membaca Surat Al Fatiha 4x
8. Membaca Surat Al Ikhlas 3x
9. Mengucap Istigfar
10. Memaafkan Semua Orang Sebelum Tidur

Kirimkan kepada kawan-kawan sebagai sedekah jariyah kita (amalan yang tidak pernah putus) Jika ada orang yang menerima dan mengamalkannya,mengajarkan pada orang lain, anda akan menimba pahala sebagai ilmu yang bermanfaat, yang dapat membantu kita di akhirat kelak.

Minggu, 12 Februari 2017

Hati yang Keras

Diantara yg bisa menjadikan kerasnya hati adalah :

1. Banyak bicara selain dzikir kpd Allah . Nabi Isa alaihi salaam pernah berkata :" janganlah kalian memperbanyak bicara selain dzikir kpd Allah, maka menjadi keras hati kalian. hati yg keras jauh dari Allah tetapi kalian tdk menegtahuinya "Sebagian sahabat berkata :" jika kau merasa hatimu keras, badanmu malas dan rizkimu tidak lancar maka ketahuilah bahwa kau telah berbicara yg tidak ada gunanya."

2. Sebagian ulama' berkata :" hati yg keras sebab 4 hal :
a. perut yg penuh.
b. bergaul dengan teman yg buruk.
c. lupa thd dosa2 yg telah lalu.
d. panjang angan2.

Sedangkan hal2 yg bisa melembutkan hati yg keras diantaranya :

1. Mengusap kepala anak yatim dan memberi makan kpdnya .Ada seseorang yg mendatangi Nabi shollallohu alaihi wasallam kemudian mengadukan kpd Nabi kerasnya hati, maka Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata kpdnya :" jika kau ingin melembutkan hatimu maka usaplah kepala anak yatim dan beri ia makan ."

2. Ummu Darda' rodhliyallohu anha pernah berkata:" kerasnya hati adalah penyakit yg berat, utk menyembuhkannyabisa dengan :
a. mengunjungi orang yg sakit.
b. mengantarkan jenazah.
c. ziarah kubur.
wallohu a'lam.

Selasa, 07 Februari 2017

Inikah Balasan Kita Terhadap Orang Tua

***Copas dari sebuah kisah***

Ini adalah kisah nyata yg saya alami pagi tadi Saat pergi nganter anak sy utk imunisasi pertama di klinik deket rumah. Sy melihat bapak ini sedang bicara dengan petugas klinik yang sy dengar sempat menolak kelengkapan dokumen/surat2 rujukan yg telah dibawa bapak tersebut. Sambil sy melihat apa yang dibawa ternyata memang tdk lengkap dan petugas menyuruhnya langsung ke RS langsung. Yang ada di pikiran saya kenapa bapak yg udah sedemikian ini harus membela bertahan pd hidupnya tanpa didampingi oleh keluarganya SATUPUN!!Saya belum hiraukan keadaan bapak itu dan sy kembali mengambil mobil diparkiran klinik sambil membawa anak2 dan istri masuk ke dalam mobil.Setibanya di pintu keluar klinik, sy melihat bapak itu ingin naik angkot tetapi si sopir angkot bilang"jurusan angkot ini tidak sesuai dengan tujuan bapak" saya melihat ada ibu2 penjual kue depan klinik memberikan sedikit utk bekal bapak itu sambil membantu berbicara dengan si sopir angkot tsb. Akhirnya Sy berhenti mendadak di depan mobil angkot tersebut dan akhirnya sy hampiri beliau dan sy bertanya " bapak mau kemana? Mari sy antar sajasekalian sy mau kearah pulang kerumah" sambil merenta2 dengan tongkatnya yg sudah tua hampir lapuk bapak itu menjawab"saya ingin pergi ke daerah jodoh cuk karena ingin naik damri saja ke RS karna murah biayanya cm 4rbrupiah saja" sambil sy tuntun beliau masuk ke dalam mobil. Akhirnya tanpa pikir panjang langsung sy antar beliau ke arah RS Otorita Batam. Karena bapak itu sudah biasa merujuk sakitnya kesana.Didalam perjalanan saya dan istri sempat ngobrol, bapak ini mempunyai 3 anak laki2 dan 3 anak perempuan yg berdomisili di Batam, Salah satu diantaranya yg laki2 berkerja di Bank Mandiri dan yg 1 lagi di Pergudangan/Cargo.Tp beliau berkata" saya sudah 8 bln di Batam dr Medan dan skrg sy tinggal di masjid daerah Jodoh cuk, tdk ada 1 pun anak saya yg rela merawat saya yg sudah seperti ini, padahal mereka telah memiliki rumah, saya hanya ninggal tunggu hari tua saya saja cuk, anak2 saya semuanya sukses2 dan bergaji besar. Bahkan sy utk menelpon utk mengetahui kabar cucu sy saja mereka tidak mau mengangkat tlpnya, sy tidak meminta uang pd mereka, sy hanya ingin tahu kabar cucu sy saja, tp mereka tdk mau angkat tlp sy, sy sewaktu muda dulu pernah berkerja di Mc Dermot di Batam selama 13 th dan ketika sy mendengar kabar ayah sy sakit dan tidak berdaya dikampung akhirnya saya dan anak2 sy, sy bawa kembali ke medan. Dan akhirnya kami lama kembali dimedan. Tp mengapa Allah membalasnya dengan seperti ini? 1 pun anak sy tidak yg mau merawat sy ya Allah (sambil mengucurkan air mata beliau dan berkata yg sudah terbata2 dengan pendengarannya yg sudah 20%) " subhanallahSuasana sudah semakin dalam dan hening dan penuh hikmat sy mendengar semua cerita bapak itu, sampai sy pun tdk sanggup lagi menahan sedih mendengar keadaan beliau.Spontan langsung ingat dgn org tua sy.Maha suci Allah yang maha agung dan maha besar, Engkau sesungguhnya sebaik2nya penolong dalam segala keadaan.Sesampainya di RS Otorita, sy langsung bawa beliau ke petugas RS dan penuh dengan rasa lega alhamdulillaah ternyata petugas disini kenal baik dengan bapak ini. Dan petugas bilang " gpp mas bapak ini sudah sering kesini, masnya bs tinggalkan beliau. Biar kami yang merawatnya. Terima kasih yamas sudah mau mengantar kesini "Sy tidak bermaksud apa2 dengan postingan ini,sy hanya ingin anak2nya tau bahwa ayahnya sangatlah membutuhkannya disaat2 ini. Hanya kebahagiaan bersama org2 tercintanya saja yg beliau harapkan dihari tuanya ini.

Selasa, 31 Januari 2017

AHAD BUKAN MINGGU

Kronologis kata AHAD diganti MINGGU
(By _akhina fillah_ Ustadz Moh. Toha).

Alkisah; Sebelum thn 1960, tak pernah dijumpai nama hari yg bertuliskan Minggu selalu tertulis hari Ahad. Begitu juga penanggalan di kalender tempo dulu, masyarakat Indonesia tidak mengenal sebutan Minggu.Kita semua sepakat bahwa kalender atau penanggalan di Indonesia telah terbiasa dan terbudaya untuk menyebut hari Ahad di dlm setiap pekan (7 hari) dan telah berlaku sejak periode yg cukup lama. Bahkan telah menjadi ketetapan di dlm Bahasa Indonesia. Lalu mengapa kini sebutan hari Ahad berubah menjadi hari Minggu? Kelompok dan kekuatan siapakah yg mengubahnya? Apa dasarnya? Resmikah dan ada kesepakatankah? Kita ketahui bersama, bhw nama hari yg telah resmi dan kokoh tercantum ke dlm penanggalan Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda dahulu, adlh dgn sebutan :
1. Ahad (al-Ahad = hari kesatu),
2. Senin (al-Itsnayn=hari kedua),
3. Selasa (al-Tsalaatsa' = hari ketiga),
4. Rabu (al-Arba'aa = hari keempat),
5. Kamis (al-Khamsatun = hari kelima),
6. Jum'at (al-Jumu'ah = hari keenam = hari berkumpul/berjamaah),
7. Sabtu (as-Sab'atun=hari ketujuh).

Nama hari tersebut sudah menjadi kebiasaan dan terpola di dlm semua kerajaan di Indonesia. Semua ini adalah karena jasa positif interaksi budaya secara elegan nan damai dan besarnya pengaruh masuknya agama Islam ke Indonesia yg membawa penanggalan Arab. Sedangkan kata minggu diambil dari bahasa Portugis, Domingo (dari bahasa Latin dies Dominicus, yg berarti "dia do Senhor", atau HARI TUHAN KITA). Dlm bahasa Melayu yg lebih awal, kata ini dieja sebagai Dominggu. Dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai Minggu. Jadi, kita pasti paham siapa yg dimaksud TUHAN KITA, bagi yg beribadah di hari minggu. Bagaimana ini bisa terjadi.  Ada yg mengatakan dgn dana ttt yg cukup besar dari luar Indonesia, dibuat membiayai monopoli pencetakan kalendar selama bertahun-tahun di Indonesia. Percetakan dibayar agar menihilkan (0) kata Ahad diganti dgn Minggu. Setelah kalender jadi, lalu dibagikan secara gratis atau dijual obral/sangat murah. Dampaknya adlh: Masyarakat Indonesia secara tak sadar, akhirnya kata Ahad telah terganti menjadi Minggu di dlm penanggalan Indonesia. Pentingkah?Jawabannya Sangat Penting untuk upaya mengembalikan kata Ahad. Bagi umat Islam adlh penting, karena: Kata Ahad mengingatkan kepada nama Allah SWT yg Maha Ahad sama dgn Maha Tunggal/Maha Satu/Maha Esa. Allah tdk beranak dan diperanakkan. Kata Ahad dalam Islam adlh sebagai bagian sifat Allah SWT yang penting dan mengandung makna utuh melambangkan ke-Maha-Esa-an Allah SWT. Oleh karena itu : Mari kita ganti minggu menjadi ahad. Apabila dlm 7(tujuh) hari biasa disebut seminggu, yg tepat adlh disebut dgn sepekan dan bukan minggu depan tapi pekan depan. semoga hari ini penuh berkah buat kita dan keluarga... Aamiin aamiin aamiin._Ayo raih pahala dg share ke temen- temen.

Senin, 23 Januari 2017

Istana Dajjal Sudah di Bangun

Dajjal adalah makhluk dan tokoh akhir zaman yang kedatangannya selalu diperingatkan oleh setiap Nabi atas ummatnya termasuk Nabi kita Muhammad saw. Banyak hadist yang membicarakan tentang dajjal baik itu fisik, kemampuan maupun tanda-tanda kemunculannya.

Dajjal adalah makhluk yang Allah berikan kekuatan untuk melakukan hal-hal ajaib yang akan menggoyahkan iman. Dengan kemampuan yang Allah berikan dajjal mampu menurunkan hujan atau sebaliknya menahan turunnya hujan. Dajjal memiliki kemampuan yang akan membuat orang yang lemah imannya merasa takjub. Bahkan tidak sedikit orang yang memiliki iman yang tangguh akhirnya goyah.

Kemunculan dajjal adalah suatu kepastian dan dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa as berdasarkan keterangan dari hadis-hadis shahih. Salah satu tanda kemunculan dajjal adalah lalainya manusia dari persoalan dajjal yang di tandai dengan semakin berkurangnya orang yang memberi peringatan tentang kemunculan dajjal. Akhirnya dajjal akan muncul disaat tidak ada lagi seorangpun yang memberi peringatan tentangnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ad-Dajjal tidak akan keluar sampai manusia menjadi heran dengan perkaranya (Ad-Dajjal) dan sampai para mubaligh di atas mimbar-mimbar tidak memperingatkannya."
(HR Ahmad – Shahih)

Dajjal akan muncul jika manusia sudah dilalaikan dengan dunia dan menjadi hal yang aneh ketika ada orang membicarakan tentangnya. Ketika itu dajjal dengan segala kemampuannya membuat takjub umat manusia, ada yang mengingkarinya namun tidak sedikit yang menjadi pengikut dan menyembahnya.

Meskipun dajjal memiliki berbagai kemampuan yang dahsyat akan tetapi dajjal tidak memiliki kemampuan untuk memasuki kota Madinah. Allah mengharamkan dajjal untuk menginjakkan kaki diatas tanah kota Madinah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Al-Masih Ad-Dajjal tidak akan bisa memasuki Madinah yang pada saat itu memiliki 7 gerbang (pintu) yang disetiap gerbangnya akan dijaga oleh 2 malaikat.
(Shahih Bukhari).

Dajjal akan berkeliling dunia dan menjelajahi seluruh penjuru bumi untuk mencari pengikut agar  menyembahnya. Akan tetapi ketika akan memasuki kota Madinah, dajjal tidak sanggup memasukinya. Dajjal lalu menghentakkan kakinya dan terjadilah gempa sebanyak tiga kali padahal tidak pernah terjadi gempa atas kota Madinah sebelum itu. Lalu keluarlah berhamburan orang-orang kafir dan munafik untuk bergabung dengan pasukan dajjal.

Dajjal memiliki sebuah istana megah di atas bukit yang tinggi. Dari atas bukit dan istana itu dajjal dan pengikutnya memandangi masjid Nabawi dari kejauhan yang tampak layaknya istana putih.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dajjal akan mendaki gunung dan melihat ke arah kota Madinah. Kemudian dia akan megatakan kepada para pengikutnya, ‘Kalian melihat Istana Putih itu ? Itu adalah masjidnya Ahmad'”
(Hakim dalam Mustadrak Shahih sesuai syarat dari Imam Muslim).

Kemunculan dajjal sudah semakin dekat sebab istana kerajaan dajjal telah dibangun di atas bukit seperti yang telah disabdakan Rasulullah saw. Bangunan ini telah dibangun oleh pemerintah Saudi di atas puncak bukit / Jabal Habsy di sekitar kota Madinah yang di sebut Kingdom Palace, masyarakat sekitar menyebutnya "istana dajjal". Hal ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah saw yang menjelaskan peristiwa akhir zaman dengan sangat tepat dan rinci. Bahwa dari atas bukit ini dajjal akan memandang Masjid Nabawi yang kini laksana istana yang berwarna putih, padahal saat Rasulullah saw memberitakan hadist ini masjid Nabawi masih berupa bangunan dari pohon dan pelepah-pelepah kurma. Kini istana dajjal telah dibangun, tinggal menunggu waktu  kemunculan dajjal laknatullah 'alaih. Semoga kita diselamatkan dari fitnah dajjal.
Aamiin ya Rabb al Alamiin..

By: Johan Muhammad Isa

Sabtu, 21 Januari 2017

Jangan Tuduh Kami

Dibawah ini adalah beberapa dalil dan hujjah amalan yang sering dianggap bid'ah oleh sekelompok orang yang mengaku sabagai pengikut salaf sedangkan diluar mereka adalah ahlul bid'ah. Mudah-mudahan beberapa keterangan ini dapat menyadarkan mereka untuk berhenti teriak bid'ah terhadap amalan yang mereka sendiri tidak tahu dasar dan keterangannya atau karena kerasnya hati untuk menerima kebenaran dari selain kelompok mereka sendiri.

1. Dalil Zikir zahr (keras)
Sabda Rasululllah saw : “Perbanyaklah dzikir kepada Allah sehingga mereka (yang melihat dan mendengar) akan berkata : Sesungguhnya dia orang gila"
(HR. Hakim, Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Ibnu Hibban, Ahmad, Abu Ya’la dan Ibnus Sunni)

Dari Ibnu Abbas ra. dia berkata : Rasulallah saw bersabda “Banyak-banyaklah kalian berdzikir kepada Allah sehingga orang-orang munafik akan berkata : ’Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang riya’
(HR. Thabrani)

Mengomentari hadits ini, Imam Al Suyuthi dalam kitabnya Natiijatul Fikri fil jahri biz dzikri berkata : “Bentuk istidlal dengan dua hadits ini adalah bahwasanya ucapan dengan ‘Dia itu gila’ dan ‘Kamu itu riya’ hanyalah dikatakan terhadap orang-orang yang berdzikir dengan jahr, bukan dengan lirih (sir).”

2. Dalil Zikir berjama'ah
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah berkumpul suatu kaum, mereka berdzikir kepada Allah, melainkan para malaikat mengelilingi mereka, rahmat Allah menaungi mereka, ketenangan dari Allah turun kepada mereka dan Allah menyebutkan mereka di antara orang-orang yang bersama-Nya.”
(HR. Ahmad [11892], Abd bin Humaid [861], Abdurrazzaq [20577], dan al-Thabarani dalam al-Ausath [1500]).

Hadits di atas, memberikan pelajaran tentang keutamaan dzikir berjamaah atau dzikir bersama. Kadang mereka akan membantah dengan kalimat: “Ya walaupun dzikir bersama, tapi bacaannya kan tidak perlu seragam seperti paduan suara” Maka jawaban kita:“ Anda mengerti makna berjamaah tidak? Seandainya ada seratus orang berkumpul di Masjid, tapi shalatnya dilakukan sendiri-sendiri, apakah dinamakan shalat berjamaah? Tentu tidak kan? Nah, dzikir berjamaah itu juga demikian, mereka sama-sama membaca, baik membaca sendiri-sendiri atau dengan satu suara seperti paduan suara. Hal ini juga dipertegas dengan hadits lain tentang membaca satu suara.
Syaddad bin Aus berkata, “Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba beliau berkata, “Apakah di antara kalian ada orang asing (ahli kitab)?” Kami menjawab, “tidak ada wahai Rasulullah.” Lalu beliau memerintahkan agar mengunci pintu dan berkata, “Angkatlah tangan kalian, lalu katakan Laa ilaaha illallaah!” Kami mengangkat tangan beberapa saat, kemudian Rasulullah meletakkan tangannya. Lalu bersabda, “Alhamdulillah.Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengutusku membawa kalimat tauhid ini, Engkau memerintahkannya kepadaku dan menjanjikanku surga karenanya, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji.” Kemudian beliau bersabda, “Bergembiralah, sesungguhnya Allah telah mengampuni kalian."
(HR. Ahmad [17121], al-Hakim 1/501, al-Thabarani dalam Musnad al-Syamiyyin [921], dan al-Bazzar. Hadits ini dihasankan oleh al-Hafizh al-Mundziri dalam al-Targhib wa al-Tarhib 2/415).

Perhatikan, dalam hadits di atas, para sahabat membaca kalimah thoyyibah bersama-sama berdasarkan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Berarti berdzikir dengan satu suara itu tidak tercela, bahkan bagus dilakukan berdasarkan hadits tersebut.

3. Masalah Sholawat Palsu dan shalawat syirik.
Saya kutip pernyataan Gus Aab (KH. Abdullah syamsul 'arifin) berikut : Tidak ada yang disebut sholawat palsu atau sholawat syirik. yang ada sholawat tidak ma'tsur (teksnya tidak dari rasululullah). yaitu sholawat yang teksnya disusun sendiri oleh para ulama. Menyusun sendiri teks sholawat itu hukumnya boleh. Di dalam musnad ahmad bin hambal terdapat sholawat yang disusun oleh sayyidina 'Ali yang dikenal dengan sholawat mantiq, yang mana sholawat itu tidak pernah di ajarkan Rasulullah saw. Ini menjadi dalil bahwa memyusun sendiri teks sholawat itu boleh. Seandainya tidak boleh, maka sayyidina 'Ali tidak akan melakukannya. Demikian menurut gus Aab.

4. Zikir saat yasinan atau saat di kuburan dan sambil goyang-goyangkan badan. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Mu’adz bin Jabal berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak pernah menyesal penduduk surga kecuali karena satu waktu yang mereka lalui, sedangkan mereka tidak mengisinya dengan dzikir kepada Allah.”
(HR. al-Hakim al-Tirmidzi (4/106), al-Thabarani [182], al- Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman [513], dan al- Dailami [5244]. Al-Hafizh al-Dimyathi berkata: sanad hadits ini jayyid. Lihat, al- Matjar al-Rabih hlm 205).

Hadits ini menjadi dalil bahwa dzikir dianjurkan setiap saat, tanpa dibatasi dengan waktu, tempat dan posisi tubuh. Apakah waktunya siang atau malam, apakah tempatnya di rumah setelah yasinan atau di kuburan setelah ziarah, apakah posisi tubuh sambil duduk, berdiri, berbaring, atau sambil goyang2 kaki atau goyang2 kepala.... Semuanya sah2 saja. Jadi jelaslah bahwa yang masuk 72 GOLONGAN AHLUL BID'AH FITNAH TANDUK SYAITAN YANG SESAT DAN MENYESATKAN UMAT adalah  MEREKA YANG TELAH MEMFITNAH AMALIYAH ASWAJA TIDAK PUNYA DALIL DAN HANYA KARANGAN PARA KIYAI ATAU HABIB.

5. Mengenai pernyataan al-syathibi.
Cukup kita katakan, semoga allah selalu merahmatibeliau dan kita menghargai fatwa beliau.... Sedangkan hujjah kita adalah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Bilal ketika shalat fajar: “Hai Bilal, kebaikan apa yang paling engkau harapkan pahalanya dalam Islam, karena aku telah mendengar suara kedua sandalmu di surga?”. Bilal menjawab: “Kebaikan yang paling aku harapkan pahalanya adalah aku belum pernah berwudhu’, baik siang maupun malam, kecuali aku melanjutkannya dengan shalat sunat dua raka‘at yang aku tentukan waktunya.” Dalam riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Bilal: “Dengan apa kamu mendahuluiku ke surga?” Ia menjawab: “Aku belum pernah adzan kecuali aku shalat sunnat dua raka‘at setelahnya. Dan aku belum pernah hadats, kecuali aku berwudhu‘ setelahnya dan harus aku teruskan dengan shalat sunat dua raka‘at karena Allah”. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Dengan dua kebaikan itu,kamu meraih derajat itu”.
(Shahih Bukhari, Muslim,al-Nasa’i dalam Fadhail al- Shahabah, al-Baghawi, Ibn Hibban, Abu Ya’la, Ibn Khuzaimah, Ahmad, dan al-Hakim yang menilainya shahih).

Mengomentari hadits ini, Imam Ibn Hajar al-Asqalani berkata: “Dari hadits tersebut dapat diambil faedah, bolehnya berijtihad dalam menetapkan waktu ibadah. Karena sahabat Bilal mencapai derajat yang telah disebutkan berdasarkan istinbath (ijtihad), lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membenarkannya”.
(Fath al-Bari: 3/34)-

Ibn Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mendatangi Masjid Quba’ setiap hari sabtu, dengan berjalan kaki dan berkendaraan. Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu juga selalu melakukannya”. (Shahih Bukhari).

Mengomentari Hadits ini, Imam Ibn Hajar al-Asqalani berkata: “Hadits ini, dengan jalur-jalur (sanad)nya yang berbeda, mengandung dalil bolehnya menentukan sebagian hari, dengan sebagian amal saleh dan melakukannya secara rutin. Hadits ini juga mengandung dalil, bahwa larangan berziarah ke selain Masjid yang tiga, bukan larangan yang diharamkan”.
(Fath al-Bari: 3/69).

Wabillahil Hidayah wal Taufiq.

Kebaikan yang Terlupakan

ALKISAH seorang anak bertengkar dengan ibunya dan meninggalkan rumah. Saat berjalan tanpa tujuan, ia baru sadar bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah depot bakmi, ia lapar sekali, ingin makan semangkok bakmi. Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama didepan depotnya, lalu bertanya “Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?” “Ya, tapi aku tidak punya uang,” jawab anak itu dengan malu-malu. “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,” jawab si pemilik depot.Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa Nak ?” tanya pemilik depot. “Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yang baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi, sedangkan ibuku telah mengusirku dari rumah. Kauseorang yang baru kukenal tapi begitu peduli padaku”. Pemilik depot itu berkata “nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanya memberimu sermangkuk bakmi dan kau begitu terharu, sedangkan ibumu telah memasak bakmi, nasi, dan lain-lain. Sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterima kasih kepadanya”. Anak itu kaget mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?” Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama ber-tahun-tahun, aku tak pernah berterima kasih. Anak itu segera menghabiskan bakminya, lalu ia bergegas pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, Ibu telah menyiapkan makan malam.”Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya dan menangis dihadapan ibunya.Kadang satu kesalahan, membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang telah kita nikmati tiap hari.Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua, kita sering lupa untuk berterima kasih.hidup itu indah, kalau kita pandai bersyukur dan berterima kasih.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamuberbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berduadengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS Al Isra ayat 23-24).

Ahlu Fathroh

Allah Swt berfirman:

لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُون

Agar kamu memperingatkan suatu kaum yang datuk-datuk mereka belum mendapat peringatan dan mereka dalam keadaan lalai “. (Yasin : 6)

Allah juga berfirman

:لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أَتَاهُم مِّن نَّذِيرٍ مِّن قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُون

Agar kamu memperingatkan suatu kaum yang tidak ada seorang pemberi peringatan pun pada mereka sebelum kamu, supaya mereka mendapat petunjuk“ (As-Sajdah : 3)
Dan ayat :

لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أَتَاهُم مِّن نَّذِيرٍ مِّن قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

Agar kamu memperingatkan suatu kaum yang tidak ada seorang pemberi peringatan pun pada mereka sebelum kamu, supaya mereka sadar “(Al-Qashash: 46)

Jumat, 20 Januari 2017

Jangan Berdebat dengan Orang Bodoh

Imam Syafi’i berkata

:ﺍﺫَﺍ ﻧﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕ

Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi.

Beliau juga berkata : Sikap diam terhadap orang bodoh adalah suatu kemulia’an. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan.

Selasa, 17 Januari 2017

Fatwa 4 Mazhab Tentang Wahabi

1. ‘ULAMA KALANGAN MADZHAB HANAFI

Dari kalangan ulama madzhab Hanafi, al-Imam Muhammad Amin Afandi yang populer dengan sebutan Ibn Abidin, juga berkata dalam kitabnya, Hasyiyah Radd al-Muhtar tantang Wahhabi sebagai berikut

:“مَطْلَبٌ فِي أَتْبَاعِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ الْخَوَارِجِ فِيْ زَمَانِنَا :كَمَا وَقَعَ فِيْ زَمَانِنَافِيْ أَتْبَاعِ ابْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ الَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ نَجْدٍ وَتَغَلَّبُوْا عَلَى الْحَرَمَيْنِ وَكَانُوْايَنْتَحِلُوْنَ مَذْهَبَ الْحَنَابِلَةِ لَكِنَّهُمْ اِعْتَقَدُوْا أَنَّهُمْ هُمُ الْمُسْلِمُوْنَوَأَنَّ مَنْ خَالَفَاعْتِقَادَهُمْ مُشْرِكُوْنَ وَاسْتَبَاحُوْابِذَلِكَ قَتْلَ أَهْلِ السُّنَّةِ وَقَتْلَ عُلَمَائِهِمْ حَتَى كَسَرَ اللهُشَوْكَتَهُمْ وَخَرَبَ بِلاَدَهُمْ وَظَفِرَ بِهِمْ عَسَاكِرُ الْمُسْلِمِيْنَعَامَ ثَلاَثٍ وَثَلاَثِيْنَ وَمِائَتَيْنِوَأَلْفٍ.” اهـ (ابن عابدين، حاشية رد المحتار، ٤/٢٦٢).“

Keterangan tentang pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, kaum Khawarij pada masa kita. Sebagaimana terjadi pada masa kita, pada pengikut Ibn Abdil Wahhab yangkeluar dari Najd dan berupaya keras menguasai dua tanah suci. Mereka mengikuti madzhab Hanabilah. Akan tetapimereka meyakini bahwa mereka saja kaum Muslimin, sedangkan orang yang berbeda dengan keyakinan mereka adalah orang-orang musyrik. Dan oleh sebab itu mereka menghalalkan membunuh Ahlussunnah dan para ulamanya sampai akhirnya Allah memecah kekuatan mereka, merusak negeri mereka dan dikuasai oleh tentara kaum Muslimin pada tahun 1233 H.” (Ibn Abidin, Hasyiyah Radd al-Muhtar ‘ala al-Durr al-Mukhtar, juz 4, hal. 262).

2. ‘ULAMA KALANGAN MADZHAB MALIKI
Dari kalangan ulama madzhab al-Maliki, al-Imam Ahmad bin Muhammad al-Shawi al-Maliki, ulama terkemuka abad 12 Hijriahdan semasa dengan pendiri Wahhabi, berkata dalam Hasyiyah ‘ala Tafsir al-Jalalain sebagai berikut

:هَذِهِ اْلآَيَةُ نَزَلَتْ فِي الْخَوَارِجِ الَّذِيْنَ يُحَرِّفُوْنَ تَأْوِيْلَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَيَسْتَحِلُّوْنَ بِذَلِكَ دِمَاءَ الْمُسْلِمِيْنَوَأَمْوَالَهُمْكَمَا هُوَ مُشَاهَدٌ اْلآَنَ فِيْنَظَائِرِهِمْ وَهُمْ فِرْقَةٌ بِأَرْضِ الْحِجَازِ يُقَالُ لَهُمُ الْوَهَّابِيَّةُ يَحْسَبُوْنَ أَنَّهُمْ عَلىَ شَيْءٍ أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُالْكَاذِبُوْنَ.(حاشية الصاوي على تفسير الجلالين، ٣/٣٠٧)..“

Ayat ini turun mengenai orang-orang Khawarij, yaitu mereka yang mendistorsi penafsiran al-Qur’an dan Sunnah, dan oleh sebab itu mereka menghalalkan darah dan harta benda kaum Muslimin sebagaimana yang terjadi dewasa ini pada golongan mereka, yaitu kelompok di negeri Hijaz yang disebut dengan aliran Wahhabiyah, mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu (manfaat), padahal merekalah orang-orang pendusta.” (Hasyiyah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalain, juz 3, hal. 307).

3. ‘ULAMA KALANGAN MADZHAB SYAFI’I
Dari kalangan ulama madzhab Syafi’i, al-Imam al-Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan al-Makki, guru pengarang I’anah al-Thalibin, kitab yang sangat otoritatif (mu’tabar) di kalangan ulama di Indonesia, berkata tentang Wahhabi

:وَكَانَ السَّيِّدُ عَبْدُ الرَّحْمنِ الْأَهْدَلُ مُفْتِيْ زَبِيْدَ يَقُوْلُ: لاَ يُحْتَاجُ التَّأْلِيْفُ فِي الرَّدِّ عَلَى ابْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ، بَلْ يَكْفِي فِي الرَّدِّ عَلَيْهِ قَوْلُهُ صلى الله عليه وسلم سِيْمَاهُمُ التَّحْلِيْقُ، فَإِنَّهُ لَمْ يَفْعَلْهُ أَحَدٌ مِنَ الْمُبْتَدِعَةِاهـ (السيد أحمد بن زيني دحلان، فتنة الوهابية ص/٥٤).“

Sayyid Abdurrahman al-Ahdal, mufti Zabidberkata: “Tidak perlu menulis bantahan terhadap Ibn Abdil Wahhab. Karena sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam cukup sebagai bantahan terhadapnya, yaitu “Tanda-tanda mereka (Khawarij) adalah mencukur rambut (maksudnya orang yang masuk dalam ajaran Wahhabi, harus mencukur rambutnya)”. Karena hal itu belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan ahli bid’ah.” (Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Fitnah al-Wahhabiyah, hal. 54)..

4. ‘ULAMA KALANGAN MADZHAB HAMBALI
Dari kalangan ulama madzhab Hanbali, al-Imam Muhammad bin Abdullah bin Humaid al-Najdi berkata dalam kitabnya al-Suhub al-Wabilah ‘ala Dharaih al-Hanabilah ketika menulis biografi SyaikhAbdul Wahhab, ayah pendiri Wahhabi, sebagai berikut

:عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ سُلَيْمَانَ التَّمِيْمِيُّ النَّجْدِيُّ وَهُوَوَالِدُ صَاحِبِ الدَّعْوَةِ الَّتِيْ انْتَشَرَشَرَرُهَا فِي اْلأَفَاقِ لَكِنْ بَيْنَهُمَا تَبَايُنٌ مَعَ أَنَّ مُحَمَّدًا لَمْ يَتَظَاهَرْ بِالدَّعْوَةِ إِلاَّ بَعْدَمَوْتِ وَالِدِهِ وَأَخْبَرَنِيْ بَعْضُ مَنْ لَقِيْتُهُ عَنْ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ عَمَّنْ عَاصَرَ الشَّيْخَ عَبْدَالْوَهَّابِ هَذَا أَنَّهُ كَانَ غَاضِبًا عَلىَ وَلَدِهِ مُحَمَّدٍ لِكَوْنِهِ لَمْ يَرْضَ أَنْ يَشْتَغِلَ بِالْفِقْهِكَأَسْلاَفِهِ وَأَهْلِ جِهَتِهِ وَيَتَفَرَّسُ فِيْه أَنَّهُ يَحْدُثُ مِنْهُ أَمْرٌ .فَكَانَ يَقُوْلُ لِلنَّاسِ: يَا مَا تَرَوْنَ مِنْ مُحَمَّدٍ مِنَ الشَّرِّ فَقَدَّرَ اللهُ أَنْ صَارَ مَاصَارَ وَكَذَلِكَ ابْنُهُ سُلَيْمَانُ أَخُوْ مُحَمَّدٍ كَانَ مُنَافِيًا لَهُ فِيْ دَعْوَتِهِ وَرَدَّ عَلَيْهِ رَدًّا جَيِّداًبِاْلآَياَتِ وَاْلآَثاَرِ وَسَمَّى الشَّيْخُ سُلَيْمَانُ رَدَّهُ عَلَيْهِ ( فَصْلُ الْخِطَابِ فِي الرَّدِّ عَلىَمُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ ) وَسَلَّمَهُ اللهُ مِنْ شَرِّهِ وَمَكْرِهِ مَعَ تِلْكَ الصَّوْلَةِ الْهَائِلَةِ الَّتِيْأَرْعَبَتِ اْلأَبَاعِدَ فَإِنَّهُ كَانَ إِذَا بَايَنَهُ أَحَدٌ وَرَدَّ عَلَيْهِ وَلَمْ يَقْدِرْ عَلَى قَتْلِهِ مُجَاهَرَةًيُرْسِلُ إِلَيْهِ مَنْ يَغْتَالُهُ فِيْ فِرَاشِهِ أَوْ فِي السُّوْقِ لَيْلاً لِقَوْلِهِ بِتَكْفِيْرِ مَنْ خَالَفَهُوَاسْتِحْلاَلِ قَتْلِهِ. اهـ (ابن حميد النجدي، السحب الوابلة على ضرائح الحنابلة، ٢٧٥).“

Abdul Wahhab bin Sulaiman al-Tamimi al-Najdi, adalah ayah pembawa dakwah Wahhabiyah, yang percikan apinya telah tersebar di berbagai penjuru. Akan tetapi antara keduanya terdapat perbedaan. Padahal Muhammad (pendiri Wahhabi) tidak terang-teranganberdakwah kecuali setelah meninggalnya sang ayah. Sebagian ulama yang aku jumpai menginformasikan kepadaku, dari orang yang semasa dengan Syaikh Abdul Wahhab ini, bahwa beliau sangat murka kepada anaknya, karena ia tidak suka belajar ilmu fiqih seperti para pendahulu dan orang-orang di daerahnya. Sang ayah selalu berfirasat tidak baik tentang anaknya pada masa yang akan datang. Beliau selalu berkata kepada masyarakat, “Hati-hati, kalian akan menemukan keburukan dari Muhammad.” Sampai akhirnya takdir Allah benar-benar terjadi. Demikian pula putra beliau, Syaikh Sulaiman (kakak Muhammad bin Abdul Wahhab), juga menentang terhadap dakwahnya dan membantahnya dengan bantahan yang baik berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Syaikh Sulaiman menamakan bantahannya dengan judul Fashl al-Khithab fi al-Radd ‘ala Muhammad bin Abdul Wahhab. Allah telah menyelamatkan Syaikh Sulaiman darikeburukan dan tipu daya adiknya meskipun ia sering melakukan serangan besar yang mengerikan terhadap orang-orang yang jauh darinya. Karena setiap ada orang yang menentangnya, dan membantahnya, lalu ia tidak mampu membunuhnya secara terang-terangan, maka ia akan mengirim orang yang akan menculik dari tempat tidurnya atau di pasar pada malam hari karena pendapatnyayang mengkafirkan dan menghalalkan membunuh orang yang menyelisihinya.” (Ibn Humaid al-Najdi, al-Suhub al-Wabilah‘ala Dharaih al-Hanabilah, hal. 275)..

KESIMPULAN:
Perbuatan Tanpa IlmuBelakangan, dari Kaum Wahhabi kontemporer tidak sedikit terlontar pernyataan tokoh-tokoh mereka yang menistakan generasi salaf secara parsial (juz’i).

Contoh :
Syaikh Nashir al-Albani dalam fatwanya mengkafirkan al-Imam al-Bukhari karena melakukan ta’wil terhadap ayat mutasyabihat dalam al-Qur’an. Dalam kitab al-Tawassul Ahkamuhu wa Anwa’uhu, al-Albani juga mencela Sayyidah‘Aisyah, dan menganggapnya tidak mengetahui kesyirikan. Syaikh Ahmad bin Sa’ad bin Hamdan al-Ghamidi, menganggap al-Imam al-Hafizhal-Lalika’i, pengarang kitab Syarh Ushul I’tiqad Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, tidak bersih dari kesyirikan. Demikian sekelumit contoh penistaan tokoh-tokoh Wahhabi terhadap generasi salaf dan para ulama terkemuka secara parsial.Demikian pernyataan ulama terkemuka dari empat madzhab, Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali, yang menegaskan bahwa golongan Wahhabi termasuk Khawarij bukan Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Tentu saja masih terdapat ratusan ulama lain dari madzhab Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang menyatakan bahwa Wahhabi itu Khawarij dan tidak mungkin kami kutip semuanya.

Pesan buat sahabat… berhati2lah wahai saudara ku,dengan kelicikan kaum penyesat ummat itu, jangan mudah tertipu dengan kata2 manis mereka, tapi lihatlah dulu maksud dari nya ,karena kebusukan2 mereka semua di balut dengan kata2/istilah yang menggugah hati. Naudzubillah…

Siapa Luqman Al Hakim Sebenarnya

Sebagai mukjizat akhir zaman, Al Qur'an akan membuat ummat akhir ini takjub dengan tingginya kandungan ilmu yang terdapat dalam AL Qur...